Selaku produser film KKN di Desa Penari menyediakan dua versi film tersebut, yakni mucul dua versi yakni : versi cut dan uncut. Namun saat ini hamper disemua bioskop menyediakan versi uncut.
Hal yang berbeda dari sebelumnya poster dalam sebuah film KKN di Desa Penari tidak dibuat sama dengan poster-poster film lainnya. Manoj Punjabi sebagai produser film MD Pictures menyatakan "dalam keterangan persnya bahwa poster film KKN di DesaÂ
Penari adalah poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai, sehingga audiens bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari poster film ini" ujarnya.
Manoj Punjabi menjelaskan pada lamaan viva.co.id "setiap pengunjung bioskop dapat melakukan scanning terhadap QR Code yang ada di poster film KKN di Desa Penari pada setiap bioskop yang menayangkannya QR Code tersebut akan terkoneksi pada sebuah filter di Instagram, dan hasilnya bila diarahkan kamera ke poster film tersebut akan menunjukkan ular di poster film tersebut muncul dan bergerak seperti nyatayang diiringi dengan backsound horor dari film KKN di Desa Penari  " ujarnya.
Dengan unsur konsep desain yang mencakup pemilihan warna, gambar, tipografi serta efek visual dituangkan dalam poster film ini tentunya mengandung makna tertentu. Ada pesan yang ingin disampaikan melalui isi poster tersebut kepada khalayak.
Dalam sebuah poster film KKN Di Desa Penari memakai sebuah teori analisa semiotika Charles Sanders Pierce, sebagai representasi dari cerita horor yang dialami ketika para mahasiswa melakukan KKN di sebuah desa.
Pesan misteri sangat terlihat jelas bahwa dalam suatu gambaran secara menyeluruh pada poster ini versi uncut, ditambah dengan konsep teknologi Augmented Reality (AR) membuatnya menjadi daya tarik tersendiri dengan mengundang rasa ingin tahu penonton untuk mencoba merasakan pengalaman secara langsung membuktikan fungsi teknologi AR yang ada maupun isi dari cerita dalam format film layar lebar
Poster ini menjadi viral. Namun, sang sutradara, Awi Suryadi segera memastikan bahwa poster tersebut bukan poster resmi buatan timnya atau MD Pictures. Namun, Awi punya pikiran bahwa poster itu bisa memberinya ide lebih luas soal film 'KKN di Desa Penari'.
"Fanmade. Unofficial. Maybe not a bad idea? (Buatan fans. Tidak resmi. Mungkin bukan ide yang buruk?) Setidaknya bikin yang julid lebih nyinyir lagi?," tulis sutradara Awi Suryadi melalui akun Twitternya @awisuryadi, Minggu (15/5/22).
"Ada extended version. Kami ada materi, waktu itu syutingnya sampai 180 halaman (naskah) itu tuh (setara dengan) dua film. Biasanya ada juga yang bikin part 1 part 2. Mau part 1 part 2, penontonnya biar pun 13 juta mungkin, untung kita enggak bikin itu," tuturnya.
Namun dalam beberapa waktu film KKN Di Desa Penari akan mewujudkan penonton dengan merilis versi extended. Manoj Punjabi dalam siaran pers mengatakan "Extended Version ini bukan hanya menambahkan durasi waktu 10 menit. Melainkan bertambah hingga 40 menit" ujarnya.