mencinta dan dicintai adalah hak semua mahluk hidup. termasuk manusia. tak pernah direncanakan bahwa kelak akan berpasangan dengan siapa, apa statusnya, agamanya, bagaimana keadaannya. semua sudah diatur oleh Sang Pencipta. manusia hanya boleh mencerna dengan akal dan hati yang di "design" oleh Tuhan.Â
aku juga manusia. yang punya perasaan untuk mencintai. kini hatiku tertambat pada seseorang yang sangat kucintai. sewindu sudah kami bersama. telah kenal satu sama lain bahkan "dunia" pun telah mengenal kami. sepakat seia sekata untuk melanjutkan kejenjang yang dinamakan pernikahan untuk membina keluarga yang banyak diimpikan oleh orang-orang.Â
Namun. kami terhenyak, sejenak berpikir kembali karena harus melintasi bata-batas yang bagi kami sangat berat untuk dilalui. agama. iya, agama. kami berbeda kepercayaan. tak mungkin bagi kami untuk meninggalkan kepercaan yang sejak dari kecil kami anut. iman yang diwariskan oleh kedua orang tua kami masing-masing.Â
sebenarnya kami bisa saja kami melangsungkan pernikahan beda agama karna adanya "dispensasi". tapi yang menjadi kendala adalah kami akan kesulitan utuk mengurus kartu keluarga di capil. kabarnya menurut pengalaman teman-teman dicapil mewajibkan agama yang sama dalam satu KK. alhasil jalan yang ditempuh adalah membuat surat keterangan bawa satu orang pasangan "pindah agama" walau sebenarnya  tidak. dan kami tidak mau seperti itu.Â
akhirnya kami putuskan untuk tidak lagi bersama dalam satu ikatan. kami putuskan untuk menjalani hidup masing masing dengan mencari pasangan seiman supaya tak terhalang capil.
selamat tinggal sayang, kutinggalkan dirimu karena kusangat mencintai mu. I Love You...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H