Mohon tunggu...
Rina Priani
Rina Priani Mohon Tunggu... pendidik -

Seorang perempuan yang menjalani hidup di pesisir pantai barat, Pulau Sumatra. Sekarang mimpiku adalah mengayunkan kaki kemana pun untuk memaknai hidup dengan lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tips dan Trik Nyebur di Pantai

2 Januari 2016   15:42 Diperbarui: 2 Januari 2016   16:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liburan sekolah semester ganjil tahun ini hampir berakhir. Selama libur, pasti banyak orang merancanakan hal-hal yang bisa menghilangkan stress. Hitung-hitung sebagai pemantik agar muncul ide-ide baru selepas libur kelak. Salah satunya bisa ke pantai. Kebetulan beberapa hari yang lalu aku menemani teman nyebur di pantai. Aku, sih, nggak ikutan,cuma jadi penonton aja di pinggir bibir pantai sambil memerhatikan orang-orang bercengkerama dengan air asin itu. Agak risih sekarang kalau mau nyebur. Terlalu ramai, tidak seperti dulu. Jadi tidak bisa bebas bermanuver yang aneh-aneh :p

Sebagai orang yang lahir dan besar di daerah berpasir, pantai sudah menjadi arena bermainku yang paling utama sejak kecil. Selain menyenangkan, kita juga bisa teriak sekuat-kuatnya tanpa ada yang marah. Paling cuma dikira “miring” aja ha ha ha.

Karena aku orang yang sudah kenyang minum air asin di lautan (sah!), kubagikan tips dan trik nyebur di pantai supaya aman

  1. Pilih pantai yang memang diizinkan untuk manusia boleh nyebur. Jika ada gambar tengkorak terpasang, itu berarti pantainya bahaya. Jangan coba-coba jika tak ingin pak RT terpaksa mengeluarkan surat hanyut kalau terbawa arus atau tertelan karang. Ciri-ciri pantai yang aman adalah tidak ada karang, ombaknya tidak terlalu besar pada saat hari cerah. Contohnya pantai Zakat di Kota Bengkulu
  2. Mandi di pantai tidak perlu menggunakan baju pelampung karena akan susah bergerak kecuali jika main banana boat atau speed boat, baju pelampung menjadi pakaian wajib.
  3. Jika mandi menggunakan ban, tidak asyik kalau tidak ke tengah. Tapi, usahakan jangan sendirian. Sebab, jika keasyikan di atas ban, tidak terasa ban akan terbawa lebih ke tengah. Ini bahaya bagi yang tidak bisa berenang. Ajaklah minimal satu orang teman. Jadi, satu orang bisa bermanuver di atas ban dan satunya lagi bisa memegang ban sambil bermain juga namun kaki harus tetap bersentuh pasir.
  4. Bagi yang tidak bisa berenang, jika tidak menggunakan ban, usahakan mandi di ketinggian air laut maksimal sedada/ulu hati. Saat terjadi arus balik kita masih bisa melawannya.
  5. Jangan mandi terlalu pinggir tempat ombak pecah karena hempasan ombak akan menyakiti badan. Jika tidak berani ke tengah lebih baik main pasir saja di pinggir. Kan lucu, pulang-pulang dari mandi pantai badan sakit-sakit semua. Stresnya hilang, sakit yang muncul.
  6. Mandi di pantai ditemani ombak-ombak yang beriak dan tidak pecah di tengah rasanya asyik sekali. Kita bisa beraksi seperti melompat sambil memutar badan atau meluncur dengan posisi mengapung saat riak ombak datang silih berganti. Benar-benar memiliki sensasi yang beda!
  7. Ketika mandi di tengah dan menemukan ombak yang tiba-tiba pecah di tengah, jangan panik dan jangan melawan ombak! Tetap tenang. Setelah ombaknya mendekat, tenggelamkan badan kita beberapa detik ke dasar laut untuk menghindari amukan ombak. Kemudian baru boleh munculkan kepala ke permukaan air. Untuk merasakan sensasi yang lebih, sah-sah saja melawan ombak yang pecah di tengah. Resikonya, digulung sampai babak belur ke pinggir dan pakaian kita bisa terlepas :p
  8. Setelah merasa puas bermain air asin di tengah, lalu sedang asyik berjalan menuju ke pinggir bibir pantai, tiba-tiba ada ombak datang kemudia byurr! Ombaknya pecah. Jangan berlari, karena kita akan terjatuh dan terbawa ombak. Caranya, tetep diam di tempat. Kali ini boleh di lawan ombaknya dengan tegak kokoh karena posisi kita tidak di tengah jadi kita tidak akan tergulung ombak.

Itulah tips dan trikyang kurangkum sendiri berdasarkan pengalaman pribadiku setelah dua puluh tahun lebih bergelut dengan air garam itu.Jangan ditanya sudah berapakali aku digulung ombaksebelum mempraktikkan tips ini dan jangan ditanya apakah air laut masih asin bagiku :p

Selamat mencoba! Tetap waspada di mana pun beradaJ

Salam dari pantai!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun