Nah, kawan, dengar-dengar sebentar lagi akan dibuka pendaftaran CPNS tahun 2014. Yang ingin usahanya tidak sia-sia tahun ini, silahkan lanjut dibaca. Namun, yang tidak percaya lulus murni itu ada silahkan tinggalkan blog ini, karena percuma membaca jika sudah skeptis duluan. Ibarat perang, ngaku kalah sebelum berperang ^_^
Notes ini kubuat bukan untuk riya atau sombong. Ini salah satu cara yang murah meriah yang dapat ku-share pada teman-teman, khususnya pada teman yang pernah senasib sepenanggungan denganku. Selagi punya kemauan, keyakinan, dan usaha, percayalah tidak ada yang sia-sia dengan itu. Keep positif thinking, ya….
Ada beberapa usaha yang kulakukan kira-kira enam bulan sebelum akhirnya bertempur mengikuti tes CPNS. Kenapa jauh-jauh hari? Karena aku sudah berjanji dan bertekad dalam hatiku sendiri bahwa ini adalah tes terakhir yang harus kuikuti dan harus berhasil. Kubuang jauh-jauh pikiran tidak lulus itu. Namun, sejauh apa pun kubuang, tetap saja pikiran itu datang he he he. Lantas, apa yang kulakukan? Kuberikan semacam punishment yaitu jika tidak berhasil juga, aku bersedia mengabdi di daerah terpencil atau daerah konflik di pulau seberang, jauh dari keluarga, teman, bahkan jauh signal hiks.
Menanti detik-detik pengumuman tes itu, hatiku makin resah tak karuan. Maka kucari hiburan dengan searching di google bagaimana cara menjadi guru di daerah terpencil itu. Susah sekali mendapatkan infonya. Namun akhirnya ketemu juga. Hhh…, ternyata, berat sekali syarat untuk menjadi guru di daerah terpencil yang tanpa gaji itu. Dengan bermodal ‘ingin’ saja kita tidak akan dikirim ke daerah itu L
Hahahaha ups!
Ok, ini dia beberapa usaha yang telah kujanjikan tadi. Check it out!
1.Niat yang kuat
Total aku mengikuti tes CPNS sebanyak delapan kali. Ada yang sebanyakku? Setelah ditelaah ternyata sebanyak tujuh kali aku ikut tes itu dengan niat awal hanya pengen jalan-jalan ke kabupaten tetangga dan ikut memanjangi barisan antre. Itu saja. Mungkin ini salah satu alasan mengapa kelulusanku di pending hehehe
2.Shalat Taubat
Dalam keadaan melamun, pernah terlintas kejadian dulu ketika mau tamat SMA. Waktu itu, tanpa berpikir panjang aku pernah berdoa kira-kira seperti ini: “Ya Allah, berikanlah kelancaran dalam ujianku dan lulusakan aku dari ujian SMA ini. Kalau hamba lulus, hamba tidak akan meminta yang macam-macam lagi kelak.” Mungkin ini alasan ke dua kelulusanku di pending. Makanya aku sempat shalat taubat untuk menarik kembali doa itu.
3.Persiapkan diri jauh-jauh hari sebelum mengikuti tes ini
Lebih kurang enam bulan sebelum pengumuman formasi tes CPNS kemarin, aku sudah mecari informasi dari mana saja yang berkaitan dengan tes ini. Dari koran, info teman-teman bahkan dari Akang Google. Setelah menemukan sedikit kepastian, kuluangkan waktu untuk mempelajari soal-soal dari buku-buku lama. Dan tak lupa juga meminta dan menitipkan doa pada orang-orang yang berpengaruh di hidupku
4.Jangan berat untuk mengeluarkan uang kira-kira lima mangkok bakso
Karena aku memang sangat berniat untuk mempersiapkan menghadapi tes ini, aku beranikan diri ke Corien Centre Course untuk mendaftar kelas pelatihan menghadapi tes CPNS. Padahal waktu itu, jadwal mengajarku sangat padat. Mengajar di sekolah dan les privat 4 anak dalam seminggu. Benar-benar menguras waktu, tenaga dan pikiran. Terkadang ada rasa mual dengan itu semua. Apalagi akan ditambah dengan pelatihan yang akan aku ikuti ini. Tapi kupikir tidak apa-apa, bukankah untuk memenuhi suatu keinginan dibutuhkan pengorbanan?! Dan pengorbananku ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan beberapa orang lain yang terpaksa mengeluarkan uang ratusan juta hanya untuk sebuah NIP yang notabane gaji yang direguk bakal haram sepanjang hidup. Mari berpikir sejenak, sangat wajar tidak seseorang tidak lulus tes karena hanya mempersiapkan masa depan mereka dengan menyisihkan sedikit waktu di beberapa malam saja? Kalau pun lulus, keberuntungan mereka kali, ya, atau IQ-nya memang menggiurkan.
5.Membeli software soal tes CPNS
Di Corien Centre aku tidak jadi ikut pelatihan karena aku tidak bertemu dengan orang yang ingin aku temui dan aku juga tidak punya waktu banyak untuk hilir mudik kesana. Ada terbesit Alhamdulillah juga karena tidak jadi mengeluarkan uang pelatihan wkwkwkw Allah pasti tahu aku akan berhutang ratusan ribu demi ikut pelatihan ini. So, aku pilih jalan lain yaitu membeli kumpulan soal berupa software yang dengan sabar ku download.
6.Infaq yang kontinu dan ikut mendoakan kebaikan orang lain
Infaq tidak perlu besar yang penting kontinu. Dan jangan lupa saling mendoakan kebaikan teman-teman seperjuangan.
7.Tidak bernazar
Katanya, bernazar itu sedekahnya orang pelit J. Bernazar itu berarti kita membuat perjanjian dengan Allah bahwa ketika Allah mengabulkan doa kita maka kita akan berbuat suatu kebaikan (contoh: puasa, berbagi dengan orang dhuafa, dll) sebagai ucapan syukur kita. Nah, sekarang coba caranya dibalik. Kita berbuat kebaikan dulu yang banyak setelah itu Allah akan mengabulkan doa kita.
8.Istikharah dalam memilih tempat tes
Istikharah tidak hanya dibutuhkan dalam memilih jodoh saja, lho. Kita juga bisa gunakan untuk memilih tempat tes supaya kelak “berjodoh”. Jangan asal “bunuh diri”, mentang-mentang tinggal di kota memilih ikut tes di daerah yang dekat dengan kota. Boleh-boleh saja seperti itu asal dengan pertimbangan yang relevan dengan keadaan.
9.Ibadah spesial
Shalat hajat yang sempurna minimal tujuh kali berturut-turut dipercaya sebagai ibadah yang mampu mewujudkan apa yang menjadi hajat/keinginan kita. Plus dengan doa/ibadah untuk mendapatkan jabatan/posisi karir yang baik. Doa yang khusuk dan yakinkan pada Allah bahwa kita pantas untuk lulus CPNS dan mampu untuk mengemban amanah yang luar biasa itu. Dan buatlah Allah untuk ridha dengan doa kita karena menjadi PNS bukanlah untuk tambah berleha-leha. Menjadi PNS malah mebuat tanggung jawab kita semakin meningkat, bukan hanya kepada kepala sekolah, buka juga hanya kepada yayasan, tapi juga kepada Negara. Berat , ya? Memang begitu, supaya Allah tidak salah pilih dalam memilih kita.
10.Posisikan diri kita sebagai orang spesial
Naaah, yang ini ni sering terucapkan oleh kita. Contohnya: di kota/kabupaten yang mau kita ikuti, diterima 10 orang CPNS jurusan kita. Kita sering berdoa, nggak apa-apa deh aku urutan ke 10, yang penting aku lulus. Bener, kan? Ngaku! Soalnya aku juga gitu, dulu. Setelah kupikir-pikir, itu doa jelek banget! So, ubah doa kita, ya. Aku Alhamdulillah dapat urutan ke 5 dari 35 yang diterima. Sesuai dengan doaku karena aku nggak mau menyabet nilai pas-pasan.
11.Jauhkan sifat suudzon/buruk sangka
Yang ini yang paling susah tapi kudu, must, dan harus! Nggak usah resah dan ketakutan dengan kabar-kabar penyogokan yang kita dengar dari mulut ke mulut. Itu hanya akan merusak perencanaan tes kita. Ingat, kita tetap harus fokus. Semustahil apa pun kelulusan kita, ada doa yang akan mewujudkannya.
Kok ribet persiapanmu, Rin? Teman-teman yang lain biasa aja, tuh!
Itulah bedanya kita (aku) dengan mereka. Mereka mungkin memiliki otak yang encer dan lebih dari kita. Sedangkan kita, walau pun memiliki otak yang jenius tapi pada kenyataannya kita berada di bawah mereka. Berkhusnudzon saja sebab jangan sampai apa-apa yang kita inginkan menjadi azab buat kita kelak karena ketidaktahuan kita. Yang pasti apa yang berada digenggaman kita sekarang itulah yang terbaik buat kita.
Sebenarnya sangat sungkan untuk menceritakan ini semua pada kalian L tapi biarlah, yang penting niatku baik. In sha Allah.
Segitu aja dulu tips dari sayah, yang mau menginfakkan rezekinya boleh transfer lewat rekening sayah. Tanya sama sayah noreknya, yah. Nggak usah maluh hahaha
Salam Spirit!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H