Saya tidak tau mengapa saya dahulu menjalin selingkuhan dengan sala satu kompasianer sekalipun saya tau pasti dia sudah berkeluarga.
Dahulu saya merasa atas nama cinta maka persetan dengan yang lainnya.
Akhirnya atas nama cinta itupula aku merelakan dan menyerahkan semuanya kepada sosok yang ku tau pasti tak akan menjadi milikku seutuh dan sepenuhnya.
Berlalunya waktu akhirnya muncul juga setitik penyesalan mengapa aku sebodoh itu,atau mengapa aku bisa di bodohi dengan yang namanya cinta.
Di Indonesia ini apalagi didaerah timur yang memang masih sangat menjunjung tinggi adat ketimuran dimana keperawanan masih menjadi syarat utama bagi seorang gadis yang alan menikah membuat saya berpikir andai saya bisa penjadi peawan lagi.
Tetapi inilah kensekwensi kehidupan dari sebuah keputusan,yang justru penyesalan selalu datang belakangan.
Tetapi ...buat someone kompasianer ....sampai kapanpun aku tetap akan menyayangimu,karena rasa tak bisa dibohongi.
I Love U,Honey....
Seniman Gila Beneran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H