Mohon tunggu...
Andi Ideot Ideot
Andi Ideot Ideot Mohon Tunggu... profesional -

"..aku adalah tautan sang waktu: awal dan akhir dari abstraksi perjalanan mimpi yang mencari dalam tragedi putaran emosi tentang penjabaran arti dan tujuan hidup.."

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Danau Tempe, Danau Unik di Wajo

12 Desember 2012   09:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:47 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bingung atau penasaran tempat apa yang bisa dikunjungi di kabupaten Wajo? Danau Tempe adalah jawabannya. Danau Tempe terletak di Kecamatan Tempe, sekitar 7 km dari kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Uniknya, Danau ini merupakan danau penghasil ikan air tawar terbesar di dunia. Jika anda berkunjung ke Danau Tempe anda bisa melihat jaring – jaring penangkap ikan dipasang di sekitar danau. Danau Tempe bisa dijangkau dengan menggunakan perahu bermotor dengan kapasitas 6 orang. Terik matahari di siang itu tidak menyurutkan niat saya bersama kawan – kawan dari Makassar Backpacker untuk melanjutkan perjalanan menyusuri Danau Tempe. Danau Tempe adalah tempat pemberhentian kami selanjutnya sebelum melanjutkan perjalanan menuju desa pusat tenun sutra Sengkang. Karena jumlah rombongan yang ikut lumayan banyak, kami akhirnya menyewa 5 perahu. Setelah tawar – menawar satu perahu dipatok dengan harga 90 ribu.

Wisata perahu Danau Tempe sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena di siang hari matahari sangat panas menyengat. Di sepanjang Danau anda bisa menyaksikan aktivitas sehari – hari masyarakat setempat. Sebagai penghasil ikan air tawar terbesar, danau ini menjadi sumber mata pencaharian penduduk setempat. Penduduk memanfaatkan air danau untuk minum, mencuci dan mandi. Selain itu, lahan di sekitar danau sangat subur. Lahan tersebut dimanfaatkan oleh penduduk untuk ditanami jagung dan sayuran.
Setelah 30 menit berperahu, akhirnya sampailah kami di kampung terapung. Dinamakan kampung terapung karena di kampung ini terdapat puluhan rumah yang mengapung, dibangun di atas air. Kami menyempatkan mampir di salah satu rumah penduduk untuk berteduh dari terik matahari yang panas. Sambil sharing cerita perjalanan sesama teman backpcaker, pemilik rumah menyuguhkan kami minuman hangat dan makanan ringan.
Sebagian besar rumah apung dindingnya terbuat dari bambu dan tidak bersekat. Saya membayangkan malam hari di sini sudah pasti sangat dingin dan hanya dilengkapi dengan penerangan yang seadanya. Rumah apung tidak berbilik sehingga aktivitas makan dan tidur dilakukan di satu tempat. Dapur dan kamar kecil terletak di bagian belakang rumah.  Jika musim hujan, debit air bertambah dan rumah penduduk terendam. Aktivitas sehari – hari seperti memasak, mandi dan lain – lainnya semuanya dilakukan di atas danau. Walaupun semua aktivitas dilakukan di atas air, penduduk setempat masih ada yang memelihara hewan peliharaan seperti ayam atau kucing layaknya di darat. Kandang hewan peliharaan ditempatkan di kolong atau bawah rumah. Aktivitas penduduk di Danau Tempe masih tergolong alami. Sebagian besar menggantungkan hidupnya sebagai nelayan dan sebagian yang lain menggarap lahan di sekitar danau.
Keunikan lain yang bisa kita temui di Danau Tempe yakni anda bisa menyaksikan burung belibis dan aneka jenis burung yang bermigrasi. Danau Tempe merupakan habitat berbagai jenis burung. Untuk menuju Danau Tempe anda bisa naik perahu dari sungai Walennae. Waktu tempuh perjalanan yakni sekitar 30 menit untuk bisa sampai di kampung terapung. So, jika kamu pernah ke Wajo, tempat unik apa yang pernah kamu kunjungi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun