Mohon tunggu...
Budy supriyono
Budy supriyono Mohon Tunggu... Petani - Petani

Jl. Seriti Gendir, kelurahan Banjarsengon, kecamatan Patrang, kabupaten Jember, Jawa timur. Telepon: 0856-4900-4535 wa 081-249-757-424 budysupriyono86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sengon Solomon Jaguar dan Masa Depan

9 Februari 2017   00:12 Diperbarui: 9 Februari 2017   01:18 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin banyak pohon, semakin banyak 'tabungan kita.

Kabar berita tentang bercocok tanam tanaman kayu, khususnya sengon, adalah hal yang sudah lumrah dan banyak sekali di bicarakan dan kita dengar, ternyata laba dari tanaman sengon adalah sangat bagus, yang artinya tidak ada ruginya, seperti yang dirasakan oleh beberapa teman yang kini sudah mulai masa tebang/panennya.

Prospek dari mempunyai tanaman sengon sangat jauh berbeda sekali dengan mempunyai barang pabrikan (motor/mobil), contoh kecil misalkan:

-. Beli kendaraan seharga 50 juta => 4 atau 5 tahun lagi di jual => laku 25 juta,

-. Tanam sengon dengan biaya 50 juta => 4 atau 5 tahun di panen => potensi laba ratusan juta.

Petani sengon tentunya mempunyai harapan yang sama yaitu lekas panen, hal tersebut bisa terwujudkan, namun tergantung dari pilihan jenis sengon yang akan kita tanam.

Usia tanaman 3 tahun, tanam pada pertengahan Januari 2014, dengan perawatan yang minim.
Usia tanaman 3 tahun, tanam pada pertengahan Januari 2014, dengan perawatan yang minim.
Itulah sekedar gambaran untuk seluruh elemen masyarakat tentang bercocok tanam tanaman sengon, yang mana semakin banyak menanam semakin banyak pula potensi laba yang akan kita dapatkan, dan yang pasti tidak ada ruginya.

Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun