Mohon tunggu...
Budy supriyono
Budy supriyono Mohon Tunggu... Petani - Petani

Jl. Seriti Gendir, kelurahan Banjarsengon, kecamatan Patrang, kabupaten Jember, Jawa timur. Telepon: 0856-4900-4535 wa 081-249-757-424 budysupriyono86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Komoditi Vanili

9 Juni 2019   12:41 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:22 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vanili merupakan salah satu tanaman komoditi yang memang banyak dibudidayakan di beberapa daerah sejak dari dulu, dan buah vanili di kategorikan buah mahal karena perlakuannya.

Vanili di indonesia pernah mendapatkan gelar vanili terbaik di dunia, karena kadar ke vaniliannya yang tinggi jika di bandingkan dengan hasil buah vanili dari berbagai negara lain, namun ke aksisannya itu tenggelam dengan sendirinya karena beberapa faktor.

Kini vanili di indonesia mulai banyak di budidayakan dan di tumbuh kembangkan kembali oleh kaula muda / generasi muda yang memiliki kemauan dan semangat untuk mengembalikan predikat gelar vanili indonesia.

Pengembangan tanaman vanili saya jumpai di berbagai lingkungan mulai dari cara traditional maupun tehnologi semi modern, tentu saja penanaman dengan tehnologi semi modern menghabiskan biaya yang relatif lumayan banyak (itu menurut saya).

Video berikut di bawah ini merupakan cara tanam vanili dengan sistem traditional, 

silahkan untuk menonton.


Dari video diatas dapat disimpulkan jelas sekali pengembangan tanaman vanili sangatlah di perhatikan dan di kedepankan, mengingat waktu dan kebutuhan buah vanili yang semakin banyak, maka dilakukanlah penanaman paksa pada saat musim kemarau.

Harapan baik petani vanili adalah memberikan kualitas buah vanili dengan sebaik-baiknya seperti dulu, dan vanili indonesia aksis kembali di mata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun