Mohon tunggu...
Sengkiq Amik
Sengkiq Amik Mohon Tunggu... -

Just ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjajah itu Bernama Koruptor

13 Agustus 2011   22:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_128910" align="alignnone" width="300" caption="Sang Saka Merah Putih (sumber http://www.indonesiapusaka.info)"][/caption] Menjadi bangsa terjajah selama ratusan tahun pernah dialami bangsa ini. Dimana menjadi bangsa terjajah adalah sejarah yang harus kita di catat dalam sejarah kehidupan bangsa ini. Tak ada nikmatnya menjadi bangsa yang terjajah maka para pejuang di masa lampu memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan segala kemampuan yang mereka miliki, meskipun itu adalah nyawa mereka sendiri. Dimasa itu para penjajah memperlakukan bangsa ini tak ubahnya bangsa rendahan yang dapat dihisap darahnya hingga kering kerontang. Mengeruk kekayaan alam kita hingga generasi selanjutnya tak pernah tahu bahwa kita pernah memilik kekayaan yang sangat melimpah. Kini sejarah itu berulang kembali. Bangsa kita kembali terjajah, tidak mudah mengidentifikasi penjajah masa kini karna ia memiliki banyak sekali topeng yang akan ia gunakan untuk menjajah bangsa ini. Adakalanya ia memakai topeng menteri, gubernur, bupati, walikota, polisi, jaksa, wakil rakyat, camat, lurah atau bahkan pegawai kelas rendah bahkan yang lebih menyakitkan adalah ia menggunakan topeng guru. Siapakah penjajah saat ini? tak lain adalah para koruptor yang setiap waktu membuat strategi untuk dapat menghisap setiap hak bangsa ini. Berbagai tipu muslihat mereka gunakan untuk mencapai tujuannya, tak peduli bahwa itu adalah bangsa mereka sendiri. Mungkin para pahlawan akan menyesal telah memperjuang kemerdekaan bangsa ini jika mereka mengetahui kita akan kembali terjajah seperti ini. Mereka tak pernah menginginkan generasinya seperti ini. Mereka ingin kita tak lagi terbelenggu dari cengkraman para penjajah. Mereka ingin kita menjadi bangsa merdeka yang dapat menikmati anugerah bumi pertiwi ini. Koruptor adalah penjajah kita saat ini. Jadi menjadi hal yang mutlak bagi kita untuk memperjuangkan bangsa ini lepas dari cengkraman para koruptor. Maka dengan ini saya mengajak untuk para saudara sebangsaku marilah kita mulai perjuangan itu. Tak peduli anda seorang buruh, tukang koran, petani, pegawai kantoran, bloger, wartawan, guru, pns, dosen ataupun pengangguran. Mari kita lakukan perjuangan ini bersama-sama. Jika anda seorang penulis jadikanlah tulisan anda menjadi senjata untuk berjuang. Jika anda seorang wartawan jadikanlah berita anda menjadi senjata untuk berjuang. Jika anda seorang guru jadikanlah ilmu ajar anda menjadi senjata berjuang. Jika anda seorang pns jadikan sikap anti korupsi sebagai senjata berjuang. Jika anda memiliki putra-putri berilah pemahaman bahwa koruptor itu penjajah. Intinya apapun kemampuan yang kita miliki dapat kita gunakan untuk melawan para koruptor dinegeri ini. Satu lagi tak ketinggalan senjata yang bisa di miliki setiap anak negeri ini yaitu Doa. Terakhir untuk para koruptor dan calon koruptor bersiap-siaplah anda tak akan pernah tidur nyaman karna anak negeri ini akan berjuang mencapai kemerdekaan darimu. Putra-putri negeri ini akan berjuang hingga titik darah penghabisan bila perlu nyawa sebagai taruhan sebuah perjuangan melawanmu. Anda para koruptor tak layak lagi sebagai bagian bangsa ini. Karena saat anda melakukan korupsi adalah mutlak anda menyandang titel sebagai musuh bangsa INDONESIA *salam perjuangan melawan koruptor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun