Seorang kawan melalui pesan sosial media Facebook jelang Pilkada DKI Jakarta memposting meme politik dan cinta. Meme itu berisi pesan jika tanggal 14 Februari adalah hari kasih sayang, sementara tanggal 15 Februari 2017 adalah hari kasih suara. Dua peristiwa ini sama-sama ada unsur memberi. Yang pertama bisa memberi cokelat, bunga atau sesuatu lainnya yang melambangkan cinta.
Sedangkan yang kedua sudah pasti dan jelas memberi suara. Lain halnya dengan yang golput, memberi tapi tidak bersuara, alias independen layaknya jomblo. Meminjam istilah Ibn Arabi bagi “para musafir cinta” dalam konteks pilkada, cinta pemimpin merupakan panduan untuk menuntun dan mengasah pengalaman langsung berkenaan dengan calon-calon pemimpin yang dicintainya dan dipercaya dalam membawa angin perubahan.
Masih soal dua peristiwa di atas, Akhmad Sahal lewat penyentara sosial 140 karakter menulis: Valentine's Day = Hari HABIB. Karena "habib" artinya "orang yang disayangi," sekaligus "orang yang menyayangi." Selamat Hari Habib, Twips. Sambil melotot (melongo) penulis hanya bisa menahan tawa.
‘Alaa Kulli Haal, cinta adalah relasi antara yang memberi dan menerima, relasi cinta ini tak berjarak sebagaimana buah kancing dan lubangnya, layang-layang dan benangnya. Dalam tasawuf, gagasan tentang kasih sayang berpijak dari sifat utama Tuhan (Rahman-Rahim). Semuanya tentang cinta dari hulu sampai hilir. Bahkan Ibn Arabi menyatakan, kosmologi ini berujung dan berpangkal pada cinta.
Jalan Cinta
Kebenaran adalah jalan keselamatan. Karena itu para pencari hikmah memulainya dengan cinta. Cinta kepada kebijaksanaan menuju kebenaran dan keselamatan. Ilmu adalah cahaya kebenaran, iman mengikatnya agar jiwa tetap hidup menerima realitas segala yang ada. Bahkan Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mencari ilmu melalui guru sejati yang bisa membimbing di jalan yang benar.
Dengan cinta, manusia tidak disarankan untuk tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Karena dalam setiap peristiwa tersimpan makna terdalam. Setiap cobaan yang menimpa manusia adalah ujian cinta. Manusia selama hidup akan berada dalam siklus tumbuh, mekar dan layu begitu seterusnya.
Cinta juga bermakna memberi baik di saat lapang dan sempit. Ada banyak jalan menuju cinta seiring dengan keunikan manusia sebagai makhluk yang penuh misteri cinta.
Cinta bisa menjadi lembab, kering dan basah. Cokelat dan setangkai mawar hanyalah bagian terkecil dari cerita cinta. Jiwa adalah sumber pemahaman cinta tentang sesuatu dan segala aspeknya. Mencinta diawali dengan mengenal dan mengetahui. Tanpa mengenal dan mengetahui, objek yang dicintai tidak akan pernah ada.
Jika manusia tidak memiliki cinta, manisnya kasih sayang tidak akan pernah dirasakan manusia. Justeru sebaliknya, menghasut, bertengkar, menghakimi bahkan memfitnah menghiasi hidup manusia. Dalam keseharian hidup manusia situasi ini selalu ada menghampiri manusia.
Politik Cinta Yang Membahagiakan