Hanya Tuhan yang memberi kehidupan bagi yang jomblo maupun yang tak jomblo (yang jomblo PD aja lagi). Pernah tidak kamu merasakan rasanya ketergantungan dengan seseorang yang kita cintai? Rasa ketergantungan yang kuat itu bisa membutakan segalanya. Mana yang salah mana yang benar, sulit dibedakan mirip lagunya Ariel, kaki di kepala. Kepala di kaki. Hahaha...
Berada dalam fase jomblo tidak ada yang salah. Jomblo bukan berarti tidak laku, belum laku, atau mengenaskan.Tidak semuanya yang punya pasangan berbahagia, semua tergantung dari yang menjalani. Menjadi jomblo yang bahagia, apa bisa? Jomblo yang bahagia itu sendiri yang bagaimana.
Jomblo dan bahagia. Dua kata kontras. Nyaris mustahil apabila dikawinkan. Tetapi jika kita berhasil mengikhlaskan apa yang terjadi pada masa lalu terutama yang berkaitan dengan pengalaman patah hati atau disakiti, jomblo pun bisa bahagia! Kenapa mesti galau dengan masa lalu, jika kita hidup berada dalam waktu masa sekarang? Nikmati saja apa yang ada tepat pada saat ini.
Menyandang status jomblo itu hanya status impermanent. Sebenarnya mau LDR atau punya kekasih lima langkah, keputusan ada di tangan kita. Yang jelas, menjalin relasi baru pastinya butuh pertimbangan dan kesiapan mental. Apalagi untuk sebuah hubungan yang serius.
Teruntuk para jomblo di seluruh dunia, kalian berharga. Lalui masa jomblo untuk fokus pada yang ingin kita capai, tak perlu banyak memikirkan jodoh. Tapi perbaiki diri, jika pada saatnya kesiapan membangun relasi sudah ada lakukan pendekatan dengan kewaspadaan. Jodoh itu soal rejeki.
Jangan habiskan waktu untuk menyesali pengalaman patah hati yang pernah terjadi. Biarkanlah berlalu, tidak ada manusia yang lepas dari salah. Deraian air mata jika untuk menangisi seseorang yang kita sukai tetapi ia tidak bisa membalas perasaan yang sama untuk kita, bersabarlah. Barangkali Tuhan punya rencana terbaik untuk kita. Mblo. Sssemangat ya!!!
^^
Salam Jomblo di seluruh dunia!