Tegal (17/07/2023) -- Pengenalan budidaya maggot sebagai pakan alternatif unggas sumber protein tinggi yang diketahui dapat menekan biaya pakan ternak. Protein sangat diperlukan oleh tubuh ternak baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Protein berfungsi untuk membantu proses perkembangan dan perbaikan sel serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam beraktivitas.
Kebutuhan pangan yang berasal dari produk peternakan terutama unggas seperti daging ayam dan daging enthok setiap tahun mengalami kenaikan. Upaya peternak dalam memenuhi permintaan tersebut yaitu dengan meningkatkan kualitas pemeliharaan terutama dalam memacu pertumbuhan bobot badan. Pertumbuhan bobot badan ternak unggas dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi setiap harinya. Kebutuhan nutrisi untuk ternak perlu diperhatikan guna mempercepat pertumbuhan bobot badan ternak.
Biaya pakan menjadi sebuah tantangan bagi peternak dalam mendapatkan keuntungan. Pakan sumber protein untuk ternak unggas sampai saat ini masih terus mengalami kenaikan harga. Hal tersebut membuat beberapa peternak membatasi pemberian pakan sumber protein. Namun, pembatasan tersebut justru akan memperlama masa panen karena bobot ternak lama untuk bertambah.
Oleh karena itu, inovasi dalam mengenalkan budidaya maggot untuk pakan ternak unggas sumber protein menjadi kunci jawaban dari permasalahan tersebut. Maggot merupakan larva yang berasal dari telur lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot memiliki kandungan protein tinggi yang mencapai 35 hingga 40%. Pemberian maggot sebagai pakan tambahan maupun pakan alternatif untuk menggantikan pakan sumber protein lainnya yang memiliki harga jual tinggi. Maggot sangat efektif dalam menekan biaya pakan sehari-hari karena mudah dipelihara.
Secara alami maggot dapat diperoleh dengan memancing lalat BSF menggunakan bahan yang memiliki bau manis seperti sisa buah ataupun pakan fermentasi. Selain itu, untuk memperoleh maggot dapat dengan membeli telur melalui online shop dengan harga berkisar 3.000 untuk 1 gram. Hal tersebut menjadikan peluang bagi peternak untuk budidaya maggot karena dapat dijadikan pakan ternak sendiri bahkan dijual kepada orang lain.
Pemeliharaan maggot sangat mudah, apabila dimulai dari telur maka perlu menetaskannya terlebih dahulu. Hal pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan alat sebagai media budidaya seperti ember, tong, maupun biopon yang memiliki dinding agar maggot tidak keluar. Bahan yang digunakan yaitu sisa makanan yang kering seperti roti untuk sumber makanan pertama bagi maggot setelah menetas. Langkah pertama yaitu menebarkan dedak untuk alas dan menyebarkan sisa makanan kering di bagian tengah, kemudian dapat menebarkan telur maggot pada sisa makanan kering di tengah. Telur maggot tidak boleh basah ataupun terkena air karena dapat membuat telur tidak menetas. Apabila ingin mengantisipasinya, sebelum menebar telur dapat melapisi media dengan tisu dan jangan memberikan sisa makanan yang dapat berair dalam beberapa waktu mendatang sekiranya 1 minggu.
Sosialisasi ini disampaikan kepada warga Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal melalui undangan resmi dari perangkat desa. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa pada tanggal 17 Juli 2023 dan mengundang warga desa, peternak, perwakilan kelompok tani dan kelompok PKH Desa Sukareja. Hal ini dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemenuhan kebutuhan protein dalam pemeliharaan ternak unggas melalui budidaya maggot untuk menghasilkan pakan sumber protein yang lebih murah serta membantu dalam menguraikan sampah organik.
Penulis : Sendy Afriantanto
Editor : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M. Si