Ditulis oleh Aji Khamdan Novarianto
Sejarah panjang kemerdekaan Indonesia akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan ditandai oleh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Banyak hal yang telah dikorbankan untuk meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak juga peristiwa yang dialami, baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Serangkaian peristiwa yang terjadi pasca kemerdekaan dari tahun 1945-1949, yang memaksa rakyat Indonesia untuk berjuang mengangkat senjata untuk tetap mempertahankan kemerdekaan.(Sufi 2023)
Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketika Belanda melakukan agresi militer yang berusaha untuk menjajah kembali Indonesia. Pada awal tahun 1949, situasi militer dan politik Indonesia terguncang. Banyak daerah yang dikuasai kembali oleh Belanda. Yogyakarta yang saat itu menjadi pusat pemerintahan tak luput pula untuk dikuasai oleh Belanda. Hal ini lah yang melatarbelakangi adanya serangan umum 1 Maret 1949.
 Pada awal Februari 1949, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendengar berita tentang sidang PBB yang membahas nasib Indonesia. Mendengar hal itu untuk mendukung perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyampaikan ide kepada Jendral Besar Soedirman untuk melakukan serangan dari segala penjuru, yang melibatkan seluruh elemen kekuatan Republik Indonesia, yaitu, Tentara, Polisi, laskar, dan seluruh komponen masyarakat. Hal ini menandakan sebuah respon untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda yang terus berusaha untuk menguasai Republik Indonesia.Â
 Pada akhirnya ditanggal 1 Maret 1949, Pukul enam pagi sirine dibunyikan yang menandakan berakhirnya malam. Pasukan tentara yang didukung oleh seluruh elemen dan komponen kekuatan Republik Indonesia yang terdiri dari unsur kepolisian, laskar, dan seluruh elemen masyarakat ikut menyerang Yogyakarta dari seluruh penjuru. Adanya serangan ini pasukan Republik Indonesia berhasil menguasai Yogyakarta selama enam jam. Kabar perebutan kembali Ibu Kota Yogyakarta inipun disiarkan keseluruh penjuru dunia melalui siaran radio.
 Serangan umum 1 maret merupakan sebuah serangan militer yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia yag dibantu pleh seluruh elemen dan komponen kekuatan Republik Indonesia. Serangan ini komando Letnan Kolonel Soeharto di Yogyakarta. Tujuanyya adalah untuk menunjukkan kepada penjuru dunia bahwa Republik Indonesia masih mampu dan kuat untuk melakukan perlawan terhadap penjajahan Belanda.
 Namun dibalik peristiwa ini terdapat sebuah kontroversi mengenai siapa yang seharusnya mendapatkan penokohan utama atas keberhasilan serangan ini. Ada dua tokoh yang sering dikaitkan atas adanya serangan umum 1 maret ini yaitu Letkol Soeharto dan Sultan Hamengku Buwono XI. Beberapa pihak menganggap bahwa Soeharto memperbesar kisah perannya dalam serangan ini untuk memperoleh keuntungan politik di masa yang akan datang. Para pengkritik berpendapat bahwa Soeharto menggunakan narasi keberhasilannya dalam serangan umum 1 maret ini sebagai dasar yang membangun citra kepemimpinan militer yang kuat dan dapat membantunya untuk melanggengkan kekuasaan di masa orde baru.(Zulfansyah 2024)
 Selanjutnya peristiwa ini kemudian tidak lepas dari sebuah framing untuk menonjolkan peran militer dalam revolusi kemerdekaan. Utamanya, framing untuk memperoleh memori politik yang menjadikan militer sebagai motif untuk mencitrakan Soeharto sebagai sosok yang berperan penting dalam Serangan Umum 1 Maret. Adanya monumen Serangan Umum 1 Maret sebagai legitimasi kekuasaan Soeharto, monumen Serangan Umum 1 Maret dibangun untuk menandakan bahwa peran Soeharto sangat penting dalam serangan tersebut.(Pratama 2023)
 Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah bentuk usaha Republik Indonesia untuk mempertahankan kesatuan dan kedaulatan negara. Peristiwa serangan ini memperlihatkan adanya keinginan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita nya yaitu kemerdekaan secara penuh. Hal ini menjadi dasar karena mengingat bangsa ini sudah lama dibawah naungan kolonialisme Belanda. Sehingga sudah saatnya menunjukan kepada dunia bahwa Indonesisa merupakan bangsa yang telah merdeka. Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 ini juga menunjukan bahwa dengan adanya persatuan yang kuat antara tentara dan rakyat yang bersatu maka akan membentuk sebuah kekuatan mili
ter yang luar biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI