Isra Mi'raj, sebuah peristiwa monumental yang tak lekang oleh waktu. Perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus batas ruang dan waktu, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, dan kemudian menembus langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha, masih menyimpan segudang misteri yang mengundang rasa penasaran.
Peristiwa yang terjadi pada malam ke-27 Rajab ini bukan sekadar perjalanan fisik biasa. Di baliknya terkandung makna spiritual yang mendalam, sarat dengan pelajaran berharga bagi umat Islam.
1. Menapaki Jejak Isra Mi'raj: Merenungkan Keesaan Allah SWT
Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW menjadi bukti nyata keesaan Allah SWT. Dalam sekejap mata, Nabi SAW berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang teramat jauh. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas segala sesuatu, termasuk ruang dan waktu.
Diperjalankan ke berbagai tempat suci, Nabi SAW diperlihatkan berbagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Di Sidratul Muntaha, beliau menerima wahyu salat lima waktu, sebuah kewajiban yang menjadi tiang agama Islam.
Peristiwa ini menegaskan bahwa Allah SWT senantiasa dekat dengan hamba-Nya yang beriman. Bagi umat Islam, Isra Mi'raj menjadi momen untuk memperkuat keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT.
2. Meneladani Keteladanan Nabi Muhammad SAW: Menggapai Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Isra Mi'raj bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai surga dan neraka, gambaran balasan atas amal perbuatan manusia di dunia.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu beramal saleh dan menjauhi perbuatan dosa. Dengan meneladani keteladanan Nabi Muhammad SAW, diharapkan kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Menyibak Misteri Isra Mi'raj: Memperkaya Khazanah Keislaman