Pagi itu, matahari bersinar cerah. Langit biru tanpa awan, seakan menyambut kedatangan kami. Kami adalah sekelompok pemuda dan pemudi yang akan berkemah di gunung.
Kami berangkat dari kota sejak pagi buta. Perjalanan menuju gunung memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya di gunung, kami langsung mendirikan tenda. Kami memilih tempat yang nyaman, di bawah pohon rindang.
Setelah tenda berdiri, kami mulai menyiapkan makanan. Kami memasak mie instan dan gorengan. Setelah makan, kami beristirahat sejenak.
Sore harinya, kami mulai mendaki ke puncak gunung. Perjalanannya cukup menantang, karena kami harus melewati medan yang terjal dan berbatu. Namun, kami tidak menyerah. Kami terus mendaki, hingga akhirnya sampai di puncak.
Pemandangan dari puncak gunung sangat menakjubkan. Kami bisa melihat hamparan hutan yang hijau, lembah yang curam, dan sungai yang mengalir jernih. Kami juga bisa melihat kota dari kejauhan.
Kami berfoto-foto di puncak gunung. Kami juga saling bercerita dan tertawa. Kami merasa sangat bahagia, karena bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa.
Malam harinya, kami duduk di depan api unggun. Kami bercerita, bernyanyi, dan menikmati udara malam yang dingin. Kami juga melihat bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit.
Malam itu, kami tidur dengan nyenyak. Kami merasa sangat lelah, tapi juga sangat bahagia.
Keesokan paginya, kami bangun pagi-pagi. Kami ingin menikmati pemandangan matahari terbit dari puncak gunung. Matahari terbitnya sangat indah. Warna langit berubah dari hitam menjadi merah, lalu kuning, dan akhirnya putih.
Setelah matahari terbit, kami turun dari gunung. Kami merasa sangat puas dengan pengalaman berkemah kami. Kami belajar banyak hal, seperti pentingnya kerja sama, kebersamaan, dan bersyukur atas keindahan alam yang Tuhan berikan.