pembangkit nuklir Jepang pasca gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang mengguncang negara tersebut pada Senin (1/1/2024) dini hari disertai tsunami setinggi 1 meter. Namun, Otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) memberikan kepastian kondisi seluruh pembangkit nuklir saat ini dinyatakan aman. Kabar beredar tentang kekhawatiran keamanan
NRA melaporkan tidak ada kebocoran radiasi maupun kerusakan signifikan pada infrastruktur pembangkit nuklir pasca bencana. Lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power di Prefektur Fukui dipastikan stabil dan beroperasi normal.
Meski begitu, kewaspadaan tetap ditingkatkan. NRA terus memantau kondisi pembangkit secara ketat dan berkoordinasi dengan operator untuk memastikan keamanan dan kestabilan operasi selama masa pemulihan pasca gempa.
Trauma Masih Membayangi
Peristiwa ini tentu mengingatkan kembali pada bencana gempa dan tsunami Fukushima 2011 yang memicu kebocoran radiasi parah di pembangkit nuklir setempat. Tragedi tersebut meninggalkan ketakutan mendalam di masyarakat Jepang terhadap potensi bahaya pembangkit nuklir.
Pihak berwenang Jepang pun semakin memperketat standar keamanan dan regulasi operasional pembangkit nuklir pasca Fukushima. Meski demikian, dilema penggunaan energi nuklir sebagai tulang punggung industri Jepang masih berlanjut.
Pasca Bencana, Fokus Pemulihan
Saat ini, prioritas utama pemerintah Jepang adalah penanganan korban terdampak gempa dan tsunami. Tim SAR dikerahkan untuk mencari korban hilang dan mengevakuasi warga ke tempat aman. Bantuan dan fasilitas penampungan darurat juga segera disiapkan.
Di tengah kepanikan dan kesibukan pemulihan, pengumuman NRA terkait kondisi pembangkit nuklir membawa titik terang dan kepastian bagi warga Jepang. Meski waspada dan trauma Fukushima masih ada, mereka bisa sedikit bernapas lega mengetahui tingkat keamanan saat ini dan fokus pada pemulihan pasca bencana.
Semoga artikel ini memberikan informasi yang komprehensif dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H