Generasi Z, lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dibesarkan dalam dunia digital. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Dan sekarang, teknologi Kecerdasan Buatan (AI) semakin merambah dan memengaruhi kehidupan mereka.
Kolaborasi antara Generasi Z dan AI ini menciptakan sebuah hubungan yang unik dan dinamis. Berikut beberapa sudut pandang tentang bagaimana AI memengaruhi Gen Z dan sebaliknya:
1. Adaptasi Cepat & Pemanfaatan Kreatif
Gen Z dikenal dengan kemampuan beradaptasi mereka yang tinggi terhadap teknologi baru. Mereka dengan cepat menerima AI dan memanfaatkannya dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan dan pekerjaan hingga hiburan dan komunikasi.Â
Belajar dengan AI Platform pembelajaran online memanfaatkan AI untuk personalisasi konten dan adaptasi sesuai kecepatan belajar masing-masing siswa. Gen Z memanfaatkan ini untuk belajar lebih efektif dan efisien.
Bekerja dengan AI,AI mulai mengambil alih tugas-tugas repetitif dan administratif, memungkinkan Gen Z fokus pada kreativitas, pemecahan masalah, dan interaksi interpersonal.
Hiburan Berbasis AI Gen Z menikmati filter dan efek AR/VR yang didukung AI, serta berinteraksi dengan asisten virtual untuk mengatur jadwal atau mengontrol perangkat pintar.
2. Kekhawatiran dan Etis
Meski antusias terhadap AI, Gen Z juga memiliki kekhawatiran tentang potensi dampak negatifnya. Mereka menyadari isu-isu seperti bias algoritma, privasi data, dan potensi hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi.
Bias Algoritma Gen Z kritis terhadap potensi bias algoritma yang dapat berujung pada diskriminasi. Mereka mendorong pengembangan AI yang etis dan inklusif.
Privasi Data Gen Z sadar akan pentingnya privasi data dan menuntut transparansi dari perusahaan teknologi yang menggunakan AI. Mereka mendukung regulasi dan kontrol yang baik terhadap penggunaan data pribadi.