novel karya Tere Liye yang diterbitkan pada tahun 2018. Novel ini mengisahkan tentang cinta, keikhlasan, dan kematian yang dibalut dalam cerita yang menyentuh hati. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah
Novel ini dibuka dengan kisah Tania, seorang gadis yang kehilangan ayahnya dalam kecelakaan. Tania yang masih remaja harus menghadapi kenyataan pahit tersebut seorang diri. Ia merasa marah dan kecewa kepada Tuhan, karena telah mengambil orang yang paling dicintainya.
Suatu hari, Tania bertemu dengan Danar, seorang pria dewasa yang baik hati dan penuh pengertian. Danar selalu berusaha untuk menghibur Tania dan membantunya untuk move on dari masa lalunya. Perlahan, Tania mulai membuka hatinya kepada Danar.
Namun, kebahagiaan Tania tak berlangsung lama. Danar harus pergi untuk selama-lamanya karena penyakit yang dideritanya. Tania kembali merasakan kesedihan dan kekecewaan. Ia merasa bahwa hidupnya tak pernah beruntung.
Di tengah kesedihannya, Tania bertemu dengan Opa Thomas, seorang pria tua yang bijaksana. Opa Thomas mengajarkan Tania tentang arti cinta, keikhlasan, dan kematian. Ia membantu Tania untuk memahami bahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan suka dan duka.
UlasanÂ
Cerita yang Mengharukan
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah novel yang sangat mengharukan. Novel ini mampu menyentuh hati pembaca dengan kisah cinta, keikhlasan, dan kematian yang diceritakannya.
Kisah cinta Tania dan Danar adalah kisah cinta yang sederhana, namun penuh dengan makna. Tania dan Danar saling mencintai, namun takdir telah memisahkan mereka. Kisah cinta mereka mengajarkan kita tentang arti cinta yang sejati, yaitu cinta yang tak akan pernah berakhir, bahkan setelah kematian.
Salah satu adegan yang paling mengharukan dalam novel ini adalah ketika Tania dan Danar saling bertukar surat terakhir mereka. Surat-surat tersebut mengungkapkan perasaan cinta mereka yang mendalam. Tania dan Danar tahu bahwa mereka tak akan pernah bisa bersama lagi, namun mereka tetap saling mencintai.
Adegan lain yang juga sangat mengharukan adalah ketika Tania mengunjungi makam Danar untuk terakhir kalinya. Tania menangis tersedu-sedu di depan makam Danar. Ia merasa kehilangan orang yang paling dicintainya.