Mohon tunggu...
Sendi Shella
Sendi Shella Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa universitas kanjuruhan malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel "Ayah, Mengapa Aku Berbeda?" Karya Agnes Davonar

18 Januari 2021   23:03 Diperbarui: 18 Januari 2021   23:10 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Sendi Sela Mislianti melakukan analisis ini untuk memenuhi tugas. Novel yang saya pilih berjudul "Ayah, Mengapa Aku Berbeda?" karya Agnes Davonar.

Pada novel tersebut mengisahkan sebuah perjalanan hidup Angel, gadis kecil yang tuna rungu yang cacat sejak dilahirkan. Ibunya meninggal saat ia dilahirkan dan kemudian ayahnya menjadi orang tua tunggal yang merawatnya dengan tulus. ayahnya berusaha membuatnya mandiri dan hidup di dalam keadaan seperti anak-anak normal lainnya. Angel yang dianggap cacat harus berjuang keras untuk dapat diterima dalam sekolah umum. Selain itu, ia harus menghadapi kenyataan bahwa tidak semua orang mau menerima kehadirannya. Meskipun harus menderita untuk mengejar pendidikan oleh hinaan dan caci maki sekitarnya, Angel tidak menyerah. Saat bersedih, ia menemukan sesuatu dalam hidupnya. Angel memiliki bakat bermain piano walau mustahil baginya untuk mendengarkan apa yang ia mainkan sendiri. Menderita dan merasakan banyaknya hinaan, Angel nyaris putus asa sampai akhirnya ia terpilih sebagai tim kelompok musik untuk konser perayaan ulang tahun sekolahnya. Angel bersemangat bertahan walau harus menderita karena teman-teman yang membencinya, ia pun memberitakan berita bahagia itu kepada ayahnya yang akhirnya bahagia mengetahui Angel telah menjadi anak yang ia banggakan dengan kerterbatasan fisiknya.Tetapi harapan sang ayah agar melihat Angel bermain diatas panggung konser terhalang oleh serangan jantung yang membuat ayahnya harus dirawat di rumah sakit. Angel bimbang dan disamping itu ia tidak tahan dengan sikap teman-temannya yang selalu berusaha mengusirnya, akhirnya ia putuskan mundur dari kelompok musik dan berita itu membuat Agnes bahagia karena kelompok mereka akhirnya sempurna tanpa gadis cacat.Tapi keputusan Angel keluar menjadi dilema karena ayahnya ingin melihat Angel di konser nanti, sehingga mau tidak mau Angel harus kembali ke kelompok musik itu agar sang ayah tidak bertambah buruk dari sakitnya. Keputusan Angel kembali ke kelompok membuat Agnes marah dan menyiksanya hingga tangannya terluka parah. Meskipun harus menderita, Angel tidak putus asa dan akhirnya ia berhasil tampil di panggung musik walau harus dikerjain teman-temannya. Dengan didandani seperti badut. Angel muncul di atas panggung dan mempersembahkan musik piano untuk kesembuhan sang ayah. Ia sadar, dunia ini mungkin tidak pernah adil bagi dia yang cacat tapi dunia ini telah mengajarkan dia untuk menjadi anak yang kuat. Dunia dimana Tuhan menunjukkan kepadanya untuk terus bertahan dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seorang gadis cacat seperti ia membuat hal yang mustahil menjadi terjadi. Sekarang Angel percaya, bahwa Tuhan menciptakannya di dunia ini dengan suatu tujuan, tujuan yang harus ia perjuangkan dengan keterbatasan fisiknya. Bagaimana Angel membuktikan kepada dunia tentang perjuangan hidupnya.

Dalam novel tersebut mengajarkan kita agar tetap bersyukur dengan apa yang telah terjadi dalam kehidupan. Karena apa yang terjadi dalam kehidupan adalah rencana Tuhan dan kita harus tetap semangat meskipun memiliki kekurangan dan memandang sisi positif dari setiap kekurangan.

Pesan yang disampaikan dalam novel tersebut adalah kita harus selalu bersyukur dan kita jangan mudah mengeluh, terkadang apa yang kita keluhkan adalah sesuatu yang orang lain inginkan.

Dibalik kekurangan seseorang pasti ia memiliki kelebihan

Jangan mudah merendahkan orang lain atas kekurangan yang dimilikinya.

 Kesabaran adalah obat terbaik dari segala kesusahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun