Dalam waktu 1x24 jam, PT Petrokimia Gresik menghadapi ancaman pengungkapan besar-besaran mengenai dugaan praktik jual-beli jabatan dan perekrutan di perusahaan milik negara tersebut. Seorang pengguna media sosial yang menyebutkan dirinya sebagai "aing" mengungkapkan bahwa jika perusahaan tidak memberikan respons atau mengambil tindakan, ia akan mengungkapkan informasi terkait pelamar yang diharuskan membayar puluhan juta rupiah, yang konon disalurkan ke kantong pribadi pejabat perusahaan.
Klaim tersebut menyebutkan bahwa para pencari kerja di PT Petrokimia Gresik diminta untuk menyetorkan uang sebagai syarat untuk diterima dalam proses perekrutan, yang menimbulkan kecurigaan adanya praktik korupsi. Pengungkapan di media sosial juga menyebutkan dua individu lainnya, seorang wanita yang dilaporkan menerima uang sebesar 23 juta rupiah dan iPhone 15 Pro Max dari seorang pria yang diduga terlibat dengan orang lain, serta seorang pejabat dengan kekuasaan signifikan di kalangan pemerintahan.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi atau respons dari PT Petrokimia Gresik maupun individu yang disebutkan. Publik dan pengamat kini menunggu untuk melihat apakah klaim tersebut dapat dibuktikan kebenarannya atau hanya sekadar tuduhan belaka. Kontroversi ini menyoroti tantangan dalam menjaga transparansi dan integritas di perusahaan milik negara Indonesia di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI