Kaliwedi Lor, Jum’at, 27 Mei 2011
Oleh: Senandung Rindu – detakNews.com
Sudardi (duduk sebelah kiri) dan Muhammad Kaelani (duduk sebelah kanan) foto: dedi.iskandar
P
elaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Desa Kaliwedi Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, yang digelar pada hari Minggu, 8 Mei 2011, diikuti oleh 2 orang Calon Kuwu, Sudardi (Nomor Urut 1), dan Muhammad Kaelani (Nomor Urut 2), dimenangkan oleh Sudardi dengan telak.
Sudardi merupakan calon kuwu yang belum pernah duduk di pemerintahan desa, suami dari Ecih Sukesih, S.Pd, (Sekdes Kaliwedi Lor) mampu meraup suara signifikan yaitu sebanyak 1.470, sedangkan lawannya, Muhammad Kaelani, yang pernah menduduki jabatan Kuwu Desa Kaliwedi Lor pada periode tahun 1993 – 2001, hanya mampu mengumpulkan suara 1.241, selisihnya cukup banyak, 229 suara.
Kemenangan Sudardi ini sempat membuat berbagai kalangan terperangah. Betapa tidak, Sudardi yang tidak pernah diprediksi menang ternyata malah sebaliknya. Kekeliruan para pemerhati Pilwu ini disebabkan berbagai hal. Di mata masyarakat nama Sudardi tidak dikenal, kecuali istrinya, Ecih Sukeasih. Ia benar-benar kalah pamor dengan Muhammad Kaelani yang merupakan putra desa, sedangkan Sudardi kelahiran Jakarta, dan menikah dengan perempuan Desa Kaliwedi Lor.
Pelaksanaan Pemungutan Suara
Tepat pukul 08.00 WIB, pelaksanaan pemungutan suara dimulai. Masyarakat yang akan memberikan suaranya dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut penjelasan Sanudin, Sekretaris BPD yang dihubungi melalui telpon selulernya mengatakan bahwa hasil sensus tercatat ada 3.552 orang yang mempunyai hak pilih. Tetapi yang tertulis pada pintu masuk tempat pemungutan suara berjumlah 3.486 orang, terdiri dari 1.746 laki-laki dan 1.740 perempuan. Hal ini berarti ada 66 orang yang hilang. Kemana? Hal ini yang tidak dijelaskan. Sedangkan jumlah tersebut, kabarnya, tercatat 400 orang yang diperkirakan tidak bisa memberikan suaranya karena mereka berada di luar negeri.
Pintu masuk untuk pemilih laki-laki
Pintu masuk untuk pemilih perempuan
Selain itu, menurut sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan keganjilan lain ditemukan pada saat pelaksanaan pemungutan suara. Tidak seperti pada umumnya dalam Pemilu Legislatif, Pemilukada, atau Pilpres. Di sini seperti orang yang mau nonton bioskop. Maksudnya pemilih memberikan undangan kepada panitia dan panitia mencocokan pada lembaran nama yang sudah disiapkan lalu pemilih diminta memberikan cap jari lalu diberi surat suara dengan tanpa pemanggilan nama terhadap pemilih, selanjutnya pemilih langsung menuju bilik suara. Kronologi pelaksanaan pemungutan suara dalam Pilwu Desa Kaliwedi Lor dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sutrisno, dibantu Hansip memperlihatkan kotak suara
Ketua Panitia sedang memberi penjelasan
Pemilih menyerahkan undangan
Pemilih memberikan cap jari
Undangan disimpan disatukan dengan yang lain