Dalam hitungan nyaris tiap kurang dari sejam selalu saja ada tulisan tentang PKS. Baik itu dari lovers atau simpatisan atau pembela PKS atau pahlawan bertopeng, maupun dari para haters atau pembenci atau penentang PKS.
Tulisan tulisan yang beragam, ada  yang meledak ledak ada yang sok lembut ada yang pamer kemampuan jurnalistik, maupun  yang bergurau gurau, semuanya intinya membahas PKS.
Bahasannya sekitar wilayah Impor sapi yang misterius itu, Ayu Ashari yang linglung, Ahmad Fathanah calo kartel yang sok akrab atau hanya sekadar pengalaman pengalaman keluarga atau liqo para PKS lovers.
Jika hal ini dibiarkan maka Kompasiana makin lama makin bernuansa PKS saja. Lihat saja. Sangat jarang tidak ada soal PKS di trending topik, di higlights apalagi di bagian voting.
Sehingga orang pasti mengira cuma ada satu partai yang dibahas di Kompasiana yaitu PKS.
Namun hal ini juga ternyata trend di sejumlah media online spt forum forum online lainnya. orang tak tertarik bahas partai lain selain PKS. Kita tak tahu apa daya tarik kuat PKS sehingga orang sangat bersemangat membahasnya, baik bersemangat benci maupun bersemangat membela.
Bukan hanya penulis yang semangat kebakaran jenggot, kumis dan bulu ketek, tapi juga tak kalah geramnya adalah para pasukan berani mati, komentator.
Saling sahut sahutan. apalagi kalau masa pilkada datang hmm antara kampanye positif dan kampanye black jack silih berganti berseliweran, kadang saling tabrakan. Saling berkobar, saling mengecam, saking sahut.
Sehingga, bisakah kita semua sepakat baik para haters, maupun para lovers PKS untuk menghentikan sejenak mambahas PKS? Bisa? deal?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H