Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Daerah Terancam Punah

21 Februari 2021   14:19 Diperbarui: 21 Februari 2021   21:03 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di kalangan masyarakat tradisional yang tinggal di pedesaan yang diharapkan akan mempertahankan bahasa itu pun mulai tergerus dari bahasa dan kesusastraannya. Hilangnya andung dan penutur dongeng tradisional sebagai pertanda (Panjaitan: 2013, 19). Karena kedua perilaku inilah digunakan bahasa yang indah itu. 

Tanggung Jawab Orang Batak dalam Memelihara Bahasa Batak

Lantas, apa tanggung jawab orang Batak dalam memelihara bahasa Batak? Kita kembali lagi dalam hakikat bahasa sebagai alat komunikasi. Sejak dini, perlakukan bahasa sebagaimana mestinya yaitu gunakan langsung sebagai alat, praktekkan langsung, anda berlatih langsung melalui alat itu untuk berkomunikasi (Panjaitan: 2013, 10).

Sudah saatnya, kita mencegah agar budaya, khususnya sastra Batak yang bersastra tinggi tidak punah. Cara selanjutnya ialah dengan melakukan terjemahan puisi bahasa Indonesia ke bahasa Batak Toba diharapkan sebagai pelestarian bahasa Batak itu sendiri. Banyak buku bacaan berbahasa Batak Toba dalam konteks tertentu yang penuturan bahasanya seperti yang apa sudah menjadi bahasa Batak Toba yang umum terdengar saat ini (Panjaitan: 2013, 9, 19).

Selain dalam bentuk puisi, tulisan berupa cerita pendek yakni torsatorsa yang berisi nasihat dapat juga dibuat dalam bentuk bahasa batak, agar membangkitkan semangat dan mampu memelihara serta mengembangkan bahasa Batak kepada generasi muda seperti suatu cara untuk menjaga kekayaan bangsa Indonesia (Laoly dalam Silaban: 2016, 17). Jangan ragu, malu bahkan takut untuk menggunakan bahasa Batak sebagai alat komunikasi.

Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun