Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung Teduh

8 Februari 2021   06:42 Diperbarui: 8 Februari 2021   07:01 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata menetes, membasahi pipi

Sahabat terbaik meninggalkan diri

Tak ada harap untuk kembali

Pulang kepangkuan Sang Ilahi, bukan sehari

Payung teduhku, dulu setia menemani

Berbagi suka, duka, silih berganti

Pelipur lara penuh arti

Takkan pernah terganti

Untaian kata darimu bak sebuah melodi

Terngiang didalam hati sanubari

"Tetap tersenyum tanpa penjepit pipi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun