Air mata menetes, membasahi pipi
Sahabat terbaik meninggalkan diri
Tak ada harap untuk kembali
Pulang kepangkuan Sang Ilahi, bukan sehari
Payung teduhku, dulu setia menemani
Berbagi suka, duka, silih berganti
Pelipur lara penuh arti
Takkan pernah terganti
Untaian kata darimu bak sebuah melodi
Terngiang didalam hati sanubari
"Tetap tersenyum tanpa penjepit pipi"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!