Mohon tunggu...
Semuel Tulak
Semuel Tulak Mohon Tunggu... -

Belajar untuk menjadi lebih perduli dengan sesama yang selalu jadi korban.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pantaslah Messi Berpenghasilan Gaji 1 Milyar Lebih Per Hari

22 Maret 2011   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 2839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Messi adalah mesin gol dan mesin uang. Mesin gol untuk klubnya Barcelona dan mesin uang untuk klub itu juga karena popularitas dan skill yang dimilikinya membawa keuntungan besar bagi klub. Messi dilaporkan mendapat penghasilan 31 juta euro per tahun (sekitar Rp 384 miliar) dari gaji dan kesepakatan soal publisitas. 384 Milyar rupiah per tahun sama dengan 1,049 Milyar per hari. Padahal maksimal dia bermain 90 menit x 3 hari dalam seminggu. Berarti maksimal 270 menit = 4 ½ jam per minggu. Jika jumlah minggu dalam setahun adalah 54 minggu maka penghasilan Messi dalam 4 ½ (=1/6 hari) itu adalah 7,1 Milyar rupiah. Namun tentu saja dia ikut latihan dan perjalanan jauh ketika Barcelona harus bertanding dengan klub di tempat lain.

Penghasilan Cristiano Ronaldo, Rp 43 miliar lebih sedikit dari Lionel Messi. Wayne Rooney pada posisi ketiga. Mereka itulah yang berpenghasilan tertinggi di lapangan hijau versi Majalah France Football.

Tentu saja penghasilan setinggi itu tidak jatuh dari langit. Mereka memang mempunyai bakat namun kata orang bakat memiliki andil 1 % saja dalam kesuksesan seseorang. Kesuksesan lebih banyak ditentukan oleh tekad dan kerja keras. Thomas Alfa Edison ( seorang penemu) justru mengalami ribuan kegagalan dalam setiap penemuannya. Tetapi kegagalan menurut asistennya itu dianggap oleh Thomas sebagai bukan kegagalan karena didalam setiap kegagalan ia mendapatkan pengetahuan baru yang berguna untuk perkembangan penemuannya.

Jadi bagaimana dengan kita ? apakah kita mendapat penghasilan besar karena kucuran keringat, skill dan popularitas atau karena keberuntungan atau karena korupsi. Hanya kita yang tahu. Selamat bekerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun