Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan featured

Bung Romi, Pribumi Indonesia Itu Orang Utan!

6 Oktober 2016   23:06 Diperbarui: 18 Oktober 2017   16:17 2482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekomendasi Mukernas (PPP/Foto: Bisma Alief)

Sejarah bangsa Indonesia menjelaskan bahwa asal-usul nenek moyang Indonesia itu datang dari luar. Artinya, wilayah yang kini disebut sebagai Indonesia ini dulunya tak berpenghuni. Ada sumber yang menyebutkan bahwa migrasi manusia pertama yang menempati wilayah ini berasal dari Afrika, yaitu Homo erectus,  diperkirakan sekitar 1,5-1,7 juta juta tahun lalu. 

Mereka adalah nenek moyang orang Flores.  Lalu berturut-turut diikuti Homo Sapiens-Malenisia sekitar 50-100 ribu tahun lalu.  Mereka adalah nenek moyang orang Papua saat ini. Berikutnya Homo Sapiens Melayu-Austronesia yang kemudian menyebar di berbagai wilayah dan kepulauan di Nusantara, diikuti berturut-turut Sino-Tibetin (Tionghoa), India diikuti Arab.

Maka, kembali ke pertanyaan pokoknya, siapakah orang pribumi Indonesia? Siapa penduduk asli Indonesia? Orang Flores? Papua? Melayu? Tionghoa? India? Arab? Kenyataannya semua pendatang, bukan?

Dengan demikian, mungkin hanya orang utan yang  merupakan penghuni “asli dan pribumi” di bumi zamrud Khatulistiwa ini. Macam mana Capres dan Cawapres PPP adalah pribumi yang itu? Ah sudahlah.

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun