Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dan Bermain di Surga Bedugul, Pulau Dewata

3 Agustus 2016   10:34 Diperbarui: 3 Agustus 2016   10:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama pimpinan Maha Boga Marga (MBM) di kantor di desa Kapal. (Foto Dokpri)

Tanggal 30-31 Juli 2016 saya berkesempatan memfasilitasi pelatihan Leadership Capacity Building untuk karyawan Maha Boga Marga (MBM), Bali.  Peserta yang berjumlah 60-an itu  meliputi pimpinan hingga karyawan kontrak. Kegiatan berlangsung akrab, lancar, efektif dan penuh canda tawa. Ini membuat hawa dingin yang memaksa kami tetap mengenakan jacket, bahkan di siang bolong terasa lebih hangat. Seakan-akan kerakraban dan keramahan mampu melelehkan kebekuan suhu, yang kerap pula dibalut selimut kabut, terutama dipuncak-puncak bebukitan yang mengelilinginya. Hujan pun turun sangat sering memicu turunya suhu hingga belasan derajat celsius.  

Foto bareng peserta dengan latar danau Bratan dan bebukitan tertutup kabut di seberangnya (Foto Dokpri)
Foto bareng peserta dengan latar danau Bratan dan bebukitan tertutup kabut di seberangnya (Foto Dokpri)
Udara sangat bersih. Tentu saja.  Bedugul terletak di ketinggian 1200-an meter di atas permukaan laut, dengan pepohonan yang rimbun, pertanian yang luas, areal persawahan dengan terasering yang terbentuk berkarakter. Indah seperti taman surga. Lebih dari itu, hati akan terasa damai dan nyaman berada di lingkungan yang luas hijau, bersih, dengan pemandangan danau, pura, bebukitan, dan langit biru bergaun kabut. 

Pemandangan dari depan resor Enjung Beji (foto Dokpri)
Pemandangan dari depan resor Enjung Beji (foto Dokpri)
Tak kalah menarik adalah suasana dan view di tempat kegiatan beserta alam sekitarnya. MBM memilih venue di Enjung Beji Resor, Bedugul. Resor ini berlokasi persis di pinggiran danau Bratan yang merupakan satu dari tiga danau indah di Bedugul.  Jarak terjauh dari Bratan adalah danau Tamblingan, yaitu sekitar 13 km, sementara danau lainnya Tamblingan berjarak hanya sekitar 9 km.  

Pemandangan dari depan resor Enjung Beji (Dokpri)
Pemandangan dari depan resor Enjung Beji (Dokpri)
Sejumlah obyek wisata lain yang dekat dari resor Enjung Beji antara lain Taman Botani Bratan & Eka atau populer dikenal sebagai Taman Raya Bali. Taman ini sesungguhnya areal konservasi yang juga dijadikan tempat penelitian tumbuh-tumbuhan, pusat edukasi pengetahuan kebotanian, juga tempat rekreasi dan berlibur. Terdapat pula pasar tradisionil buah dan sayur-sayuran yang menjual berbagai hasil pertanian penduduk. Juga, ada Warung Rekreasi Bedugul yang berlokasi di belakang pasar tradisional, yang tidak lain menyediakan fasilitas outbond seperti flying fox,papan loncat, kids garden, hikking dan sebagainya (http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/aneka-permainan-di-warung-rekreasi-bedugul/).  

Di sebelah tembok pembatas resor di bagian utara, yang juga dihubungkan dengan pintu, terletak Pura besar Ulun Danu yang sangat terkenal itu. Kompleks Pura juga dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui pinggir danau Bratan di sisi timur resort, terhampar persis di “pekarangan” resor seakan-akan danau itu sepenuhnya milik Enjung Beji.

Pemandangan Pura Ulan Danu dari aras resor Enjing Beji (foto Dokpri)
Pemandangan Pura Ulan Danu dari aras resor Enjing Beji (foto Dokpri)
Kebanyakan promosi wisata tentang Bali menggunakan gambar Pura Ulun Danu sebagai icon. Pura ini merupakan tempat suci umat Hindu dibangun tahun 1633 oleh raja Mengwi, I Gusti Agung Putu, sebagai induk dari semua sistem subak di Bali dan sekitarnya. Pura ini dibangun untuk menyembah Dewi Danu atau Dewi Air/Dewi Kesuburan. Tidak mengherankan bila Bedugul memiliki kesuburan yang menonjol terbukti dari hijau dan suburnya berbagai tanaman yang terhampar sepanjang mata memandang. Semua tanaman seakan tumbuh rimbun dan memproduksi kelimpahan dan berkat.

Konon dibawa Pura terdapat terowongan alam yang terhubung ke danau Buyan. Yang berarti menghubungkan kedua danau Bratan dan Buyan. Bila air surut di Bratan akan terlihat pasang di Buyan, dan sebaliknya. Bila pasang di Bratan, pura Ulun Danu akan terlihat seperti mengapung di atas danau. Sebuah pemandangan yang sungguh mempesona dan sangat dinanti-nantikan oleh pengunjung.  Saat yang tepat untuk pengambilan gambar  pre wedding, selfie (swa-foto), maupun untuk meditasi, kontemplasi, merenung, dan sebagainya

Menikmati kopi Bali dan pisang goreng di pekarangan resor, dengan latar danau dan bukit (Foto Dokpri)
Menikmati kopi Bali dan pisang goreng di pekarangan resor, dengan latar danau dan bukit (Foto Dokpri)
Itulah sebabnya ketiga danau di Bedugul itu menjadi sumber kehidupan bagi penduduk sekitar, yang menyediakan air bersih, baik untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum dan kebutuhan rumah tangga, maupun pengairan (irigasi subak, juga untuk perkebunan sayur dan  buah-buahan). Juga, tentu saja providensi sumber nutrisi yang menghidupkan aneka kekayaan tumbuhan dan hewan di sekitarnya.

Untuk masuk ke lokasi pura Ulun Danu, bagi wisatawan domestik cukup mengeluarkan kocek Rp.10.000, sedangkan wisatawan mancanegara Rp.30.000. Tetapi, kalau bagi tamu resor Enjung Beji  ada “hak istimewa” masuk ke kompleks candi tanpa perlu membeli karcis masuk. Pintu dari arah resor selalu terbuka, pun bisa melewati jalan di pinggiran danau.

Berwisata air di danau Bratan (foto Dokpri)
Berwisata air di danau Bratan (foto Dokpri)
Di sore hari, setelah selesai sesi hari pertama, saya dan sejumlah peserta memilih berekreasi berkeliling danau dengan speed boat. Sewaktu istrihat siang, peserta telah menikmati fasilitas rekreasi air ini karena khawatir di sore hari akan turun hujan dan suhu tentu lebih dingin. Beruntunglah sore itu hujan hanya rintik ringan. Biaya rental amat murah Rp.120.000 per spead boat dengan kapasitas 4 orang. Itu berarti per orang hanya  membayar Rp.30.000. Kami menyewa empat speed boat. Sungguh mengasyikan dan menggairahkan. Berkeliling danau selama kurang lebih 40 menit, dengan “kapal plastik kecil” berbalapan menyusuri hamparan air danau, dibawah hawa dingin bonus tiupan angin gunung yang riuh menambah kekentalan suhu. Ini memberi sensasi tersendiri, serta menciptakan keriangan yang mendebarkan bagi sebagian peserta.

Malam api unggun bersama peserta (Foto Dokpri)
Malam api unggun bersama peserta (Foto Dokpri)
Hari berikutnya sebelum sesi dimulai, pukul 06.30 peserta malakukan trekking. Dengan dipandu karyawan resor, kami mendaki punggung perbukitan dengn menyusur jalan kampung yang biasa digunakan petani dan penduduk lokal, menikmati pemandangan perkebunan sayur dan buah, lalu menurun kembali ke penginapan. Jalurnya pergi pulang hanya sekitar 5 km. Lantaran hawanya yang dingin, meski kami berjalan mendaki dengan jarak seperti di atas belumlah cukup untuk membuat berkeringat. Padahal sebagian peserta, termasuk saya, tetap mengenakan jacket. Meski demikian terasa cukup hangat.

Suasana kelas pelatihan (Foto Dokpri)
Suasana kelas pelatihan (Foto Dokpri)
Gambaran keseluruhan lokasi Pura Ulun Dani dan sekitarnya tidak hanya memberi pengalaman visual yang merangsang imajinasi, tetapi juga menghadirkan kontemplasi spiritual yang mempertebal keimanan dan kekaguman pada Yang Kuasa serta keeksotikkan alam, juga menghadirkan semacam kepenuhan yang menentramkan. Keterpesonaan pada alam dan pencipta menghadirkan kedamaian dan kenyamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun