hmmm,lagi jalan-jalan di dunia tak nyata akhirnya tak sengaja dapat berita ginian pak,bu,pakdhe,budhe,kangmas dan mbakyu, http://m.tempo.co/read/news/2013/10/19/237522880/Kepala-Daerah-di-Sumsel-Biayai-Pemain-Sriwijaya-FC ..dimana,berita itu mengabarkan bahwasanya sriwijaya fc lagi kesulitan dana buat kompetisi musim depan,dan untuk itu meminta setiap kepala daerah di sumatera selatan ikut menyokong biaya pemain sriwijaya fc.wow,ternyata juara liga u21 musim ini pun masih mengkas-mengkis nafasnya buat sekedar eksis tahun depan..hmmm,mungkinkah terkena pasal verifikasi finansial?nampaknya mustahil menurut pendapat saya,tentu saja,nama besarlah yang berperan.
dampak lain ternyata adalah tersingkirnya pemain bintang sfc,om Popon Astaman dan legenda-katanya lho-sang penjaga gawang FR12..yang tentunya dengan status bintang,keduanya bergaji mahal,mungkin hampir sama dengan gajinya bupati,mungkin lho...xixixi...ada yang tahu?
yang paling menyesakkan sih pertimbangan soal FR12 ini lho dab,mengingatkanku akan kata-kata ajaib seorang suporter negeri nyata agar lebih memperhatikan lagi kontraknya.disadur dari berita itu, "Kalau Ferry kami juga pertimbangkan soal kesehatan dia pascaoperasi," kata Robert, Jumat, 18 Oktober 2013. Ferry sebelumnya menjalani operasi lutut kiri.hmm,logika saya yang agak tendesius partial seperti kata om john rambo berkata,ferry ini ga dipakai lagi karena dikhawatirkan cideranya kambuh lagi,sehingga selain performanya yang diragukan tentu saja soal biaya dan harga sebuah perawatan di rumah sakit,disamping gajinya itu tadi yang semakin membebani..tapi ga tahu juga,jika soal gaji dan perawatan rumah sakit ada perbedaan tanggung jawab,tergantung dari isi kontrak kerjanya juga sih,yang saya juga tiada mengetahui tentunya,cuma sekedar menebak.sekali lagi,itu menurut logika tendesius partial saya pribadi lho om.mungkin sampeyan punya pendapat yang lebih netral dan unpartial,silahkan diungkapkan..
apapun itu,sekali lagi berita ini menunjukkan bahwa dalam sepakbola nasional,walaupun bentuknya PT ,masih saja ada model permodalan seperti ini.yah,mungkin saja para kepala daerah yang mau keluar duit itu nantinya terdaftar dalam dewan direksi,dewan komisaris atau setidaknya ditulis sebagai sponsor..
hmmm....
salam on track buat sriwijaya fc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H