Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia mengakibatkan terhentinya berbagai macam sektor dalam kehidupan, khususnya sektor pendidikan. Di Indonesia, pemerintah menyarankan untuk melakukan pembelajaran di rumah, terlebih untuk jenjang PAUD yang membutuhkan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan tanpa terbebani.
Untuk menjawab hal tersebut, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan rangkaian Seminar Online yang mengambil tema "Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19". Rangkaian Seminar Online ini merupakan bentuk Program Pengabdian Masyarakat (P2M) yang dilakukan oleh dosen-dosen PGPAUD FIP UNJ dan melibatkan mahasiswa sebagai panitia. Rangkaian Seminar Online PGPAUD yang dimulai dari Seri 1 hingga Seri 9, kini sudah memasuki Seri Ke-8.
Seminar Online Seri Ke-8 yang diselenggarakan oleh PGPAUD FIP UNJ dilaksanakan pada tanggal 26 September 2020 via Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube pada pukul 08:28 WIB. Seminar Online Seri Ke-8 ini bertajuk "Asesmen Perkembangan dan Belajar Berbasis Dokumentasi Elektronik Anak Usia 2-6 Tahun Dalam Kegiatan Belajar di Rumah."
"Asesmen adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan tingkat pencapaian dan perkembangan seorang anak melalui sebuah proses. Proses pengumpulan dan pengolahan secara komprehensif. Pendidikan bertumpu kepada proses, karena proses adalah tahapan yang dijalankan dengan benar," ungkap Dra. Yenina Akmal, M.Hum., pada saat menyampaikan materi seminar online.
Acara berlanjut menuju Sesi 2 pada pukul 10:30 s/d 12:00 WIB, dengan judul "Penerapan Asesmen Perkembangan dan Belajar Berbasis Dokumentasi Elektronik". Narasumber sesi 2, Ibu Eriva Syamsiatin, S.Pd., M.Si., merupakan Dosen PGPAUD FIP UNJ. Beliau mengisi materi bersama kedua Educarer TTKA Ceria Laboratorium PGPAUD FIP UNJ, Zahrah Zakiyya, M.Pd. dan Hajar Widhi Astuti, S.Pd.
"Proses pengambilan data digali dari orang tua pada masa pandemi, para guru harus sabar untuk membimbing orang tua dan harus berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang tua," ungkap Eriva Syamsiatin, S.Pd., M.Si. pada paparan materinya. "Orang tua harus sedikit lebih bijaksana dan peka untuk melakukan asesmen yang sifatnya bisa dilakukan tiap saat, kapanpun dan dimanapun. Orang tua menjadi mitra guru di rumah," lanjutnya.
"Guru juga dapat memberi pilihan waktu bagi orang tua untuk berbincang bersama guru terkait perkembangan anak. Selain menghubungi via telepon, guru juga bisa menggunakan berbagai cara, seperti mengumpulkan data menggunakan Google Form tentang kegiatan anak sehari-hari," sambung Zahrah Zakkiya, M.Pd.