Mohon tunggu...
Buyumski Barbara
Buyumski Barbara Mohon Tunggu... -

loveable

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Masih Pentingkah Bahasa Indonesia?

25 Maret 2015   16:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya awali saja tulisan ini dengan pernyataan bahwa pertanyaan di atas saya maksudkan pada konteks ekonomi global di masa depan. Bahwa, bahasa memang seyogiayanya merupakan media berkomunikasi antar-manusia. Dan, ekonomi—tak lain—adalah interaksi jual-beli yang juga membutuhkan seperangkat peralatan komunikasi, termasuk bahasa di dalamnya.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi China dan tetap tak tergoyahkannya dominasi Barat mengindikasikan sebuah skenario pasti tentang kondisi ekonomi global. Perusahaan-perusahaan China akan menjamur di pelbagai belahan dunia potensial. Dan, pergerakan itu memang tidak memberikan perubahan signifikan terkait kondisi ekonomi global saat ini yang didominasi Barat, namun tetap saja ada perubahan.

India juga akan menjadi negara yang memasok perusahaan-perusahaan multinasional ke seluruh dunia, termasuk dunia. Sebut saja Tata Motors atau Maindra Rise. Sementara, Jepang akan lebih keras menggerakkan ekonominya lewat luar dalam bentuk investasi di negara-negara lain akibat ancaman demografi yang membuatnya jadi negara ‘tua’ dan ‘tidak produktif’.

Lantas, Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan penanaman modal asing para negara calon raksasa tersebut. Apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia dalam situasi ini? Persiapan adalah hal utama. Sumber daya manusia Indonesia harus mampu bersaing untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja profesional dari perusahaan-perusahaan asing tersebut.

Kemampuan berbahasa, sebagai media utama komunikasi, menjadi hal wajib yang mesti dimiliki. Bahasa Inggris tampaknya sudah jadi barang lumrah. Selebihnya, kita juga harus mampu mengusai beberapa bahasa asing lainnya yang digunakan para calon raksasa tadi. Lalu, apakah bahasa Indonesia jadi tak lagi penting atas fakta ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun