Mohon tunggu...
Dinan
Dinan Mohon Tunggu... Abdi Masyarakat -

Seorang yang ingin belajar menulis dengan nama pena Dinan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Pasukan Langit

10 November 2016   15:27 Diperbarui: 10 November 2016   15:29 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Walaikumsalam…”

Imam berlari menuju pinggir jalan, kemudian berlalu dengan kuda jepangnya.

Apakah dia mengerti ucapanku?

Aku masih melanjutkan renunganku sambil menunggu azan maghrib. Saat ini, terlalu banyak yang merasa dirinya Pasukan Langit. Kuambil smartphone di saku celanaku. Kutuliskan status di media sosialku…

 

Pasukan Langit…

Terima kasih,

atas suara lantangmu, keringatmu, uangmu, dan nyawamu.

Tapi…

Jangan membabi buta dengan hatimu yang buta.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun