Mohon tunggu...
Fahri Semendaway
Fahri Semendaway Mohon Tunggu... wiraswasta -

wiraswasta Olahraga Minat pada Marketing Pendidikan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Masih Kalah dengan Umar Ahmad, Soal Elektabilitas

8 Februari 2016   04:27 Diperbarui: 8 Februari 2016   19:59 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin warga DKI Jakarta belum tahu dan kenal siapa itu Umar Ahmad, karena memang Ia bukan warga Jakarta.

Mengapa saya membandingkannya dengan Umar Ahmad dan bukan dengan yang lain, karena antara keduanya banyak kesamaan track record dalam menduduki jabatan mereka saat ini.

Persamaan antara Ahok dengan Umar Ahmad adalah pada awalnya sama-sama menjabat sebagai Wakil yang menggantikan Bupati dan Gubernur, Umar Ahmad menjadi Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung menggantikan Bupati Bachtiar Basri yang menjadi Wakil Gubernur mendampingi M. Ridho Ficardo sebagai Gubernur Lampung yang terpilih pada Pilkada serentak dengan Pilpres 2014, sedangkan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggatikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI.

Menjelang Pilkada 2017, belum ada calon lawan yang mencuat untuk menantangnya, bahkan yang terjadi saat ini adalah kerasnya persaingan untuk memperebutkan siapa yang akan mendampinginya sebagai wakil bupati, banyak kandidat-kandidat yang muncul baik dari kalangan politisi maupun birokrat. Sebuah Media terkemuka di Lampung baru baru ini malah menurunkan wacana bahwa Umar Ahmad bakal maju sebagai calon tunggal yang akan didukung oleh seluruh partai di kabupaten tersebut. Di media sosial memang sudah mencuat bakal lawan Umar Ahmad di Pilkada 2017, namun banyak pengamat setempat yang mensinyalir mereka hanya memberikan sinyal saja demi memperebutkan posisi wakil bupati. Sebagian pengamat mengemukakan analisa bahwa Umar Ahmad tidak akan terbendung untuk menang di Pilkada 2017, hanya dibatasi oleh waktu saja.

Tentunya sangat berbeda dengan Ahok, sampai saat ini hanya Nasdem yang selalu konsisten mengatakan akan mendukung Ahok, sedangkan yang lain belum ada tanda-tanda serius untuk mendukung Ahok baru 4 partai yang sekedar bicara lisan saja (lisan politikus), bahkan Ia jauh hari sudah bersiap untuk maju dari jalur Independen melalui pendukungnya yang tergabung dalam sebuah tim relawan yang menamakan TemanAhok untuk mengumpulkan 1 juta KTP dan tanda tangan dukungan warga. Cukup logis apa yang menjadi alasannya maju dari jalur independen yaitu, agar tidak ada tekanan dan negosiasi dari partai pendukung. Hal ini menjadi indikator bahwa Ahok tidak yakin akan didukung oleh partai-partai.

Hubungan Ahok dengan warga Jakarta sendiri tidak dapat dikatakan mutlak mendukungnya, walaupun perubahan perubahan yang terjadi di Jakarta sangat memihak kepada warga Jakarta. Ormas Islam seperti FPI yang cukup banyak pendukungnya selama ini adalah penentang yang cukup keras kepada Ahok dan sempat mendaulat Gubernur tandingan sebagai ekspresi penentangan, sedang FBR dan FORKABI adalah ormas berbasis kedaerahan yang juga tidak jauh berbeda dengan FPI, bahkan sebenarnya sebagian besar anggota FPI berasal dari kedua ormas tersebut khususnya di wilayah Jakarta Pusat.

Memang Ahok adalah Gubernur petahana, akan tetapi jangan lupa bahwa pada Pilkada 2012 yang menjadikan Ahok sebagai Wakil Gubernur, mayoritas pemilih adalah pemilih Jokowi, andai saja Jokowi berpasangan dengan yang lain tetap Jokowi akan memenangkan Pilkada 2012, bahkan kemungkinan besar hanya 1 putaran mengingat banyak pemilih Jokowi yang ragu memilih karena sosok Ahok yang menjadi wakilnya.

Waktu masih cukup panjang menjelang 2017, untuk memutar balikkan seluruh keadaan ini menjadi milik Ahok.

 

Untuk selengkapnya silahkan mampir di laman :

AHOK MASIH KALAH DENGAN UMAR AHMAD, SOAL ELEKTABILITAS ==> http://goo.gl/eIibeA 

 

Sumber photo : www.jakarta.go.id 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun