Setelah kita sama sama menguak tuntutan Persebaya 1927 dengan 4 poin tuntutan namun tujuan sesungguhnya hanya 1 yaitu : Menjadi Peserta Liga Tertinggi hasil Unifikasi PSSI 2014, sedangkan 3 poin berikutnya hanya bersifat menguatkan atau dengan kata lain memuluskan poin utama. Adapun poin2 tuntutan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjadi peserta Liga Tertinggi Unifikasi 2014
2. Pengakuan keaslian Persebaya 1927
3. Pembubaran Persebaya DU PT. LI
4. Tidak boleh ada Persebaya di Surabaya selain Persebaya 1927.
Dalam mewujudkan tuntutan mereka tersebut tentu saja mendapat perlawanan dari Persebaya DU PT. LI. Sebetulnya tidak banyak yang dilakukan oleh Persebaya DU karena sejauh ini mereka hanya berpegang pada Pengakuan PSSI dan di dukung oleh data kronologis keberadaan atau eksistensi mereka melalui apa yg mereka sebut BUKU PUTIH.
Dalam buku tersebut secara runtut menceritakan seluruh kejadian yg berlaku dengan dua Persebaya tersebut. Disamping itu secara Tim mereka sudah mempersiapkan seluruh perangkat untuk mengarungi Liga tahun depan.
Kita lihat langkah apa saja yg sudah ditempuh Persebaya 1927 dengan menggunakan tangan Bonek untuk mewujudkan tuntutan mereka.
Dalam pantauan penulis secara faktual, tidak banyak yg dilakukan oleh Persebaya 1927 selain daripada demo aksi damai menyalurkan tuntutan mereka kepada Menegpora dan PSSI melalui Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan ini telah mereka lakukan sejak bulan April 2013 yang lalu hingga aksi terakhir pada 3 Januari yg lalu.
Apa yg telah mereka lakukan tersebut jika kita bandingkan dengan hasilnya, tidaklah terlalu signifikan hanya hambatan hambatan kecil saja yg tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap eksistensi Persebaya ISL. Seharusnya disamping demo aksi damai tersebut juga disusul dengan menjawab kronologis BUKU PUTIH tersebut dengan mengeluarkan BUKU PUTIH tandingan yg berisi kronologis keabsahan dan eksistensi Persebaya 1927.
Namun sejauh ini belum ada tindakan itu, hanya sanggahan sanggahan kecil saja di media media dengan mengatakan "semua orang sudah tahu kamilah yg asli", "Buku Putih merupakan pembohongan publik", "masyarakat Surabaya mendukung Persebaya 1927" tanpa menyertakan data yg dapat di konsumsi oleh publik.
Terhadap arahan PSSI supaya mereka menempuh jalur hukum pun tidak dilakukan, padahal sudah ada contoh Persija yg menyelesaikan dualisme melalui jalur hukum.
Dan yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan Tim Persebaya 1927 untuk mengarungi Liga Unifikasi 2014 seperti apa yang sudah dilakukan oleh Persebaya ISL, sehingga publik Surabaya tahu bahwa Persebaya 1927 memang sudah siap mengarungi kompetisi tahun depan baik secara legalitas maupun secara Tim, dan publikpun tidak berpikir macam macam selain daripada berpikir tentang sepakbola.
Jika kita rinci poin poin apa saja yg harus mereka laku dalam memenangkan dualisme ini adalah sebagai berikut :
1. Menyalurkan aspirasi melalui jalur yang tepat
2. Membuat Buku Kronologis tandingan
3. Menempuh jalur hukum
4. Mempersiapkan Tim yg akan berlaga di Liga 2014
Jika dalam memperjuangkan hak hak mereka hanya menjalankan poin 1 saja, maka PELUANG untuk memenangkan pertarungan dualisme ini menjadi sangat TIPIS, sedangkan pihak Persebaya ISL sudah siap segalanya.
Dan publikpun akan tahu Persebaya mana yang betul betul berjuang demi sepakbola.
SALAM
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H