Mohon tunggu...
sembada dora
sembada dora Mohon Tunggu... -

sembada lan ora dora

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alangkah Culunnya Pendukung Ahok Ini

6 April 2016   01:35 Diperbarui: 6 April 2016   02:15 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini tak henti geleng-geleng menyaksikan penampilan salah satu pentolan pendukung Ahok di acara ILC TV One. Mungkin beberapa sudah antipati dengan acara dan TV itu, tapi ada baiknya kita melihat detail dan fakta yang terungkap dalam acara itu, yang menurut saya sesungguhnya sangat serius dan tidak main-main. Sayangnya, acara sepenting itu sepertinya tidak dipersiapkan dengan baik oleh pentolan pendukung gubernur incumbent itu, yang kualitasnya sepertinya lebih pantas disebut sebagai seorang anak kecil yang culun.

Ketika narasumber yang lain, yang notabene kelas berat, seperti salah satu pimpinan KPK, mantan wakil gubernur era Foke, menteri, mantan menteri, hadir dan memberikan pandangannya, dengan runtut, penuh dengan data, si pendukung Ahoak ini malahan bicara dengan sangat formal, bicara tentang prestasi, dukungan rakyat untuk Ahok dan sebagainya, dan tidak menjawab berbagai bukti yang menunjukkan bahwa gubernur ini memiliki berbagai permasalahan mendasar dalam mengelola Jakarta, khususnya terkait kompensasi pengembang terkait reklamasi teluk Jakarta. 

Dapat disebut misalnya kasus Taman BMW, besaran kompensasi yang diberikan, tentangan nelayan yang disampaikan oleh seorang organisasi nelayan dan sebagainya. Semuanya tidak ada yang dijawab dengan tuntas, namun hanya berkelok-kelok di narasi-narasi khayal yang menggelikan. Sekilas, sebenarnya itu mirip dan persis sekali dengan banyak pendukung Ahoak di blog keroyokan ini. Tidak usahlah disebut nama-namanya, semua juga sudah tahu karena seringkali diberi tempat terhormat oleh admin, sekonyol apapun tulisan mereka :)

Salah satu momen yang menggelikan adalah ketika si pentolan atau lebih pantas disebut pentilan Ahoak itu dengan berapi-api mengungkapkan bagaimana anggota DPRD katanya ngotot meminta kompensasi kepada pengembang hanya sebesar 5%, sementara Ahoak disebut meminta 15%, ketika Karni Ilyas menunjukkan sebuah Pergub bertahun 2014 yang menunjukkan bahwa Pergub tersebut yang ditandatangani oleh Ahoak menunjukkan prosentase 5% sebagai besaran kompensasi, dijawab dengan buru-buru bahwa itu sudah dibantah. 

Dibantah dengan apa, tidak jelas juga hahahaha. Kemudian ketika kelompok nelayan membantah bahwa para nelayan mendukung kebijakan reklamasi karena berdampak pada kondisi perekonomian mereka, si pentilan ini malah menjawab dengan mengulang pertanyaan bahwa faktor pendapatan ini yang harus diperhatikan sebagai alasan dukungan pada reklamasi. Lah piye to, sudah jelas-jelas hal itu dibantah oleh nelayan yang terdampak.

Yah begitulah, sebenarnya semua orang sudah tahu seperti apa kualitas para pendukung yang menggunakan berbagai nama ini, seperti teman, atau yang diundang di TV malam ini lebih konyol dan alay: Betmen atau basuki tjahaya purnama mania. Alangkah alaynya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun