Mohon tunggu...
Semar Mendhem
Semar Mendhem Mohon Tunggu... -

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keep Buying Strategi: Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono

21 Agustus 2013   16:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kami sedang akan berusaha menjaga daya beli masyarakat atau yang dikenal keep buying strategy, karena biasanya hemat pangkal kaya tapi kali ini saya bilang belanja pangkal kaya," ungkap Chatib saat Halal Bihalal di kantornya, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Simbah  pernah mendengar kira-kira tahun 2008, untuk mencegah kebangkrutan industri nasional, pemerintah harus mendorong angka konsumsi, jadi para pengusaha akan terus kebanjiran order yang kemudian uangnya diputar untuk membiayai para pegawainya.

Tetapi asbabun nuzul atau asal-usul keluarnya strategi ini kan Amerika Serikat yang memiliki tingkat industrialisasi dan jaminan sosial yang telah mapan. Namun andai strategi ini diterapkan di Indonesia yang memiliki ketergantungan impor serta penuh dengan ketidakpastian pendapatan, sama saja dengan pemerintah mendorong masyarakat jatuh ke tangan rentenir.

Lho kok pemerintah hanya berfikir konsumtif ? Padahal andai ingin meningkatkan industri nasional cara yang terbaik dengan mengurangi bunga tabungan, hingga orang kaya tidak memarkir uangnya di bank dan menggunakannya untuk investasi.

Lha Wong si Bagong, jadi sering mbolos katanya kuliahnya pindah ke Mall. Kalau sekarang pemerintah bilang begini, Si Mbah haqul yakin, Bagong pasti minta kenaikan kenaikan uang saku untuk memenuhi anjuran pemerintah sebagai warga yang baik jarene....jadi mau bersin hahahaha....hasu.......!!!

http://bisnis.liputan6.com/read/668749/chatib-basri-rajin-menabung-ekonomi-malah-bisa-kolaps

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun