Mohon tunggu...
Semar Mendhem
Semar Mendhem Mohon Tunggu... -

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Missworld Sampai Kawin Mut'ah

10 September 2013   11:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1378789171868603723

Dari dulu, harta, tahta, dan wanita memang selalu membuat orang menjadi gila. Bedanya, orang gila tidak perlu harta dan tahta tapi pasti perlu wanita. Tidak percaya? Silahkan para wanita pamer aurat di depan orang gila pasti dikejar-kejar sampai tergila-gila. Apalagi pamer aurat di depan orang waras ? Persoalan wanita bisa menjadi luar biasa seperti Alengka yang porak-poranda amerga Rahwana pengen ngawini  Shinta.  Indonesia juga hampir porak-poranda di serang Miss World dari ratusan negara. Baru membayangkan namanya saja laki-laki langsung jatuh imannya.  Padahal belum tentu bungkus mewakili isi, coba kalau miss worldnya ternyata Omaswati atau Mpok Nori, apa masih napsu?  Please, don`t judge a book by its cover. Ulama-ulama langsung pasang kuda-kuda, menolak MW meski ditolak pakaiannya sopan atau tidak sopan, di Bali atau bukan. Sementara di Puncak praktik kawin mut'ah menjadi lumrah. Pelakunya ya orang-orang yang tahu agama, kalau tidak tahu agama mana mungkin tahu ada kawin mut'ah.  Padahal kawin mut`ah itu pelacuran. Masa nikah kok ada tarif  jam-jaman.  Syiah-Sunni melarang mut`ah. Laki-laki pancen bernapsu besar, napsu yang ingin mengawini bukan menikahi. Mau ulama atau awam, kalau otak kawin ya sebaiknya dikebiri.....biar tahu rasa.  Miss word di bali kok ributnya di sini. http://gambarbbm-lucubergerak.blogspot.jp/2013/04/gambar-monyet-lucu.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun