Mohon tunggu...
Farah Dina Alifah
Farah Dina Alifah Mohon Tunggu... -

currently taking Management studies in Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University. Reading while listening to music is my cup of tea.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Positif Disiplin terhadap Atmosfer Kerja dalam Organisasi Kemahasiswaan

15 Oktober 2014   06:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:59 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“It was character that got us out of bed, commitment that moved us into action, and discipline that enabled us to follow through.” –Zig Ziglar (Pembicara Motivasi dan Penulis dari Amerika)

Disiplin, siapa yang tak mengenal hal tersebut? Sudah sedari kecil pembiasaannya dicoba untuk diterapkan oleh orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, hingga lingkungan kepada insan di dalamnya. Disiplin diperlukan dalam kehidupan guna menjaga segala sesuatunya tetap berada pada jalurnya, tetap berada dalam aturan-aturan yang telah disepakati bersama, dan tentu saja membuat semua orang nyaman—tak ada yang merasa dirugikan. Oleh karena itulah, Disiplin merupakan hal esensial, pun hal tersebut merupakan salah satu budi pekerti yang akan mengantarkan orang yang memilikinya kepada kesuksesan.

Kedisiplinan dapat ditemui di seluruh kelompok, lapisan, maupun golongan masyarakat. Adanya kedisiplinan dalam lingkup organisasi, khususnya organisasi mahasiswa pasti tak dapat dipungkiri lagi. Setiap organisasi mahasiswa memiliki peraturan-peraturan dan tata tertib tersendiri yang membedakan organisasi mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Peraturan tersebut dibuat tidak hanya semata-mata untuk dipenuhi oleh anggota organisasi, melainkan untuk menjaga konsistensi, eksistensi, produktivitas, dan kinerja seluruh komponen organisasi.

Setiap mahasiswa yang tergabung dalam organisasi tentu mengharapkan seluruh anggota organisasi memiliki perilaku disiplin. Contoh perilaku disiplin dalam organisasi kemahasiswaan adalah datang tepat waktu saat rapat, fokus dalam forum, konfirmasi kehadiran, hingga menerapkan SOP (Standard Operational Procedure) yang telah menjadi kesepakatan bersama dalam setiap pertemuan organisasi. Namun nampaknya, perilaku disiplin tersebut masih belum mengakar secara menyeluruh dalam diri anggota organisasi karena masih saja ditemukan pelanggaran-pelanggaran dalam praktik keorganisasian.

Devi Kartika Sari yang kerap disapa Devi merupakan anggota dari COM@ (Centre of Management, himpunan profesi mahasiswa manajemen Institut Pertanian Bogor), mengungkapkan bahwa dalam organisasi yang ia ikuti saat ini masih dapat ditemui beberapa ketidakdisiplinan dari beberapa anggotanya. Seperti datang terlambat saat rapat dan mengobrol saat rapat. Namun, selanjutnya Devi juga mengungkapkan bahwa sang pemimpin organisasi selalu memberikan teguran kepada anggotanya yang melakukan tindak ketidakdisiplinan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Kemudian, hal yang tidak jauh berbeda dapat ditemui pada Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (BEM FEM IPB). Salah satu anggota BEM FEM IPB, Jessica Widya Putri mengutarakan bahwa kedisiplinan yang ada pada organisasi tempat ia berada sudah cukup baik. Hanya saja, masih ada beberapa anggota yang datang tidak tepat waktu saat rapat atau acara tertentu. Mahasiswi yang biasa dipanggil Jessica mengungkapkan, untuk penanganan hal tersebut adalah dengan pendekatan personal, tidak sampai pemberian surat peringatan. Usnawati Indria Sari, yang juga merupakan anggota BEM FEM IPB berpendapat bahwa kedisiplinan di BEM FEM IPB sudah cukup baik, namun harus ditingkatkan lagi. Menurutnya, Ketua BEM FEM IPB sudah tegas, disiplin, dan sudah menjadi panutan yang baik bagi anggotanya, tinggal kesadaran anggotanya sendiri untuk lebih berdisiplin lagi.

Tindak ketidakdisiplinan memang sudah wajar ditemui, karena tidak ada sistem aturan organisasi yang benar-benar sempurna. Namun, hal tersebut bukan berarti organisasi kemahasiswaan tidak pernah mendapati entitasnya pada posisi dimana seluruh anggotanya menerapkan disiplin. Pasti ada saat seluruh komponen organisasi berada pada kondisi berdisiplin yang tinggi. Lantas, saat seluruh anggota memberlakukan perilaku disiplin, implikasi apa yang diberikan kedisiplinan tersebut terhadap atmosfer kerja dalam organisasi kemahasiswaan?

Seorang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Panahan IPB (UKM Panahan IPB), Diah Khairani mengaku bahwa saat seluruh anggota UKM Panahan IPB datang tepat waktu dan mempersiapkan materi yang akan dibawakan pada rapat dengan baik ia merasa bahwa suasana rapat menjadi serius, produktif, dan jelas. Meskipun justru dapat ditemui perdebatan antar anggota karena materi dan perspektif yang berbeda, hal tersebut akan menambah luas jangkauan solusi yang dapat dihasilkan dari rapat. Pendapat yang senada turut diungkapkan Tri Nurjanah yang notabene merupakan anggota Forum Mahasiswa Islam (FORMASI), ia merasa organisasi menjadi lebih lancar dan maksimal saat anggotanya berdisiplin. Devi yang merupakan anggota COM@ juga merasakan atmosfer kerja yang lebih fokus saat anggota himpunan tempat ia berada menerapkan disiplin yang sungguh-sungguh. Jessica juga menambahkan bahwa saat anggota BEM FEM IPB menerapkan disiplin yang tinggi membuat suasana rapat menjadi lebih menyenangkan karena seluruh anggota menjadi lebih fokus pada konten yang sedang dibicarakan.

Dari sumber-sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kedisiplinan dalam organisasi mahasiswa memberikan pengaruh positif terhadap atmosfer dalam organisasi. Rapat atau penyelenggaraan acara menjadi lebih fokus, menyenangkan, efektif, dan efisien. Kedisiplinan membuat kinerja yang dihasilkan organisasi mahasiswa lebih maksimal.

Jadi, tunggu apa lagi? ketatkan kembali perilaku disiplin yang sempat mengendur. Kedisiplinan memang hal yang sulit untuk secara terus-menerus stabil dan konstan diterapkan. Pasti ada titik-titik jenuh dimana kedisiplinan akan menurun. Namun ingat, mengutip dari Jim Rohn yang merupakan pembicara motivasi program Business and Life, ia mengatakan bahwa, “For every disciplined effort there is a multiple reward.” akan ada penghargaan tersendiri untuk perilaku disiplin yang diterapkan. Tidak hanya satu, namun malah berlipat ganda jumlah keuntungan yang akan didapatkan dari penerapan perilaku disiplin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun