Mohon tunggu...
Perawat Bukan Perawan
Perawat Bukan Perawan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Perawat Bukan Perawan

Merantau di Jakarta membuatku banyak mendapatkan pengalaman yang belum pernah kudapatkan sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membiasakan Kebenaran, Bukan Membenarkan Kebiasaan

26 Mei 2011   12:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:11 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat ini banyak sekali orang yang selalu berpegang pada kebiasaan dan pengalaman, memang sih sebenarnya hal tersebut bagus. Tapi ada banyak orang juga yang tidak menyadari bahwa tidak semua kebiasaan itu benar dan bagus. Misalnnya, pada anak-anak jaman sekarang yang sudah terbiasa pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah melainkan kelayapan atau jalan-jalan dulu dan pulang ke rumah pas malam hari, orang yang makan tapi tidak cuci tangan sebelumnya, anak-anak yang tidak menggosok giginya sebelum tidur, dll. Hal itu merupakan kebiasaan yang tidak benar, dan biasanya ini terjadi karena kurangnya bimbingan dari orang terdekat baik orang tua maupun keluarganya.

Sebagai makhluk sosial ada baiknya kita saling mengingatkan satu sama lain jika ada kebiasaan yang sebenarnya itu salah, baik kepada istri/suami, anak, saudara, teman, sahabat, maupun orang lain. Kebiasaan salah yang terlihat kecil namun efeknya sangat berpengaruh pada kehidupan kita dan sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin hampir di setiap momen adalah MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Banyak orang yang membuang sampah sembarangan tanpa tahu menahu apa yang dilakukannya. Slogan yang sering kita baca atau dengar “Buanglah sampah pada tempatnya atau Dilarang Membuang Sampah Sembarangan” sepertinya sudah tidak ada yang memperdulikannya lagi. Sehingga banyak sekali lingkungan kumuh yang ada di Negara kita, baik di Kota maupun di Desa. Akibat yang sangat sering terjadi dan mungin sudah menjadi hal yang lumrah adalah banjir yang dikarenakan kurang kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, kali dan selokan yang menyebabkan penyumbatan aliran air.

Seandainya seluruh masyarakat di Negara kita ini sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, mungkin negara kita ini akan bersih. Apa susahnya coba untuk membuang sampah pada tempatnya, bukankah pemerintah biasanya sudah menyediakan tong atau tempat sampah di pinggir jalan yang nantinya akan dibawa oleh petugas sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Marilah kita semua mencoba mulai detik ini tanamkan niat untuk MEMBIASAKAN KEBENARAN, BUKAN MEMBENARKAN KEBIASAAN. Membiasakan kebenaran tidak hanya harus mebuang sampah pada tempatnya saja, tapi masih banyak makna yang dapat kita ambil dari kalimat tersebut. Kalau dijabarkan akan ada lebih dari seribu makna dari kalimat tersebut. Tapi di sini sengaja saya fokus pada Kebersihan lingkungan, karena tadi siang saya baru saja lewat di satu kawasan yang banyak penduduk yang menurut saya tidak pantas untuk dijadikan pemukiman karena tempatnya yang kotor.

salam

follow twitter saya yaa. @ilham_oriental

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun