Rhahima Zakia, S.Pd : Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di sebuah Madrasah Negeri 1 Sijunjung aktif berkegiatan dalam skala Internasional. Sebagai seorang guru tentunya memiliki peran penting dalam membimbing dan menginspirasi para siswa. Panggilan jiwa untuk membuka wawasan lebih luas mendorong seorang guru BK ini untuk mengambil kesempatan berharga dalam program SMI - Youth Exchange atau pertukaran pemuda yang diselenggarakan oleh Yayasan Semangat Muda Indonesia.
Pertukaran pemuda kali ini dilaksanakan di Singapore, Malaysia dan Thailand pada tanggal 13- 20 Mei 2024. Dalam program ini, seluruh peserta berkesempatan untuk menjadi duta budaya bangsa dengan mengeksplorasi sektor pendidikan, soasial dan budaya dari tiga negara yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selama delapan hari, peserta disibukkan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang sarat akan nilai edukasi dan pertukaran budaya.
Kunjungan ke sejumlah universitas ternama di tiga negara tersebut juga sangat membuka wawasan bagi seluruh peserta tentang sistem pendidikan yang berbeda. Lebih dari itu, seluruh peserta diajak untuk mempelajari kekayaan budaya lokal melalui sesi cultural learning yang interaktif dari ketiga negara ini.
Momen yang paling berkesan bagi seorang guru adalah saat berbagi ilmu dengan siswa-siswi di Sekolah Indonesia Singapura. "Kami kembali memperkenalkan budaya Indonesia melalui lagu-lagu daerah. Meski jauh dari tanah air, mereka tetap antusias mempelajari jati diri bangsa ini. Momen itu benar-benar membakar semangat untuk terus membawa nama Indonesia di kancah Internasional," ungkap Rhahima Zakia dengan mata berbinar.
Selain menjadi sarana diplomasi budaya, pengalaman ini juga membuka wawasan tentang disiplin dan motivasi belajar yang tinggi dari para siswa di Sekolah Indonesia Singapura. Meski biaya hidup di negara Singapura terbilang cukup tinggi dari Indonesia, mereka dapat memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu dengan maksimal baik teori maupun praktik di negara yang sangat disegai di wilayah Asia Tenggara ini.
Namun, Rhahima juga menyayangkan keterbatasan tenaga pengajar di sekolah ini sehingga menyebabkan keterbatasan waktu pendampingan siswa disana karena tidak adanya guru BK yang dapat membimbing siswa secara intensif dalam merencanakan karir dan masa depan yang lebih matang.
Dedikasi dan antusiasme guru BK dari tanah Sumatera ini membuatnya menjadi inspirasi bagi peserta lainnya hingga beliau di nobatkan sebagai The Runner up 1 Best Delegates Youth Exchange Chapter Singapore-Malaysia-Thailand tahun 2024. Semangat dari seorang guru BK ini tidak hanya berdampak secara personal, tetapi juga ditularkan kepada seluruh peserta dalam kelompoknya yaitu kelompok "Nusantara".
Sepanjang program ini berlangsung, Kelompok Nusantara telah menunjukkan kekompakan dan semangat yang luar biasa. Kekuatan kelompok ini terlihat dari bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain, baik sejak awal pembentukan kelompok, hingga penampilan kebudayaan Indonesia dengan penuh rasa bangga pada puncak acara atau Peak Day di Kuala Lumpur Malaysia.
Sebagai seorang guru BK, Rhahima Zakia ingin menyampaikan pesan kepada rekan-rekan mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia. "Jangan pernah malu untuk mengekspresikan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia di manapun kalian berada. Jadilah duta budaya yang membanggakan dengan membawa nilai-nilai luhur bangsa ini ke seluruh penjuru dunia. Anak-anak muda, jangan pernah takut untuk bermimpi setinggi langit.
Selalu bersikap aktif, berinovasi, berkreasi, dan manfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan diri sekalipun kamu diikat oleh berbagai peran yang menyita waktu. Anak muda harus bisa me-manage waktu dan kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih baik. Dengan begitu, kalian akan menjadi generasi penerus bangsa yang berwawasan global namun tetap berkarakter Indonesia."
