Melalui program SMI Youth Exchange Internasional Chapter Malaysia -- Singapore -- Thailand pada tanggal 14 Mei 2024, Intan Levina mendapat kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilannya dalam edukasi pertolongan pertama kepada anak-anak di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang berada di Singapore. Salah satu fokus utamanya adalah mengajarkan teknik pertolongan pertama saat tersedak, sebuah keadaan darurat yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Pertolongan pertama merupakan keterampilan penting yang seharusnya dipahami oleh semua orang, termasuk anak-anak. Dalam situasi darurat seperti tersedak, tindakan cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Namun, kesadaran akan pertolongan pertama seringkali kurang dalam lingkungan sekolah. Sehingga Duta Kampus dari STIKES Karya Husada Kediri ini mencoba untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pertolongan pertama pada anak-anak hingga ke kancah Internasional khususnya Singapura.
Pendidikan pertolongan pertama pada anak-anak bukan hanya tentang memberi mereka pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan saat darurat, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri mereka untuk bertindak dengan benar dalam situasi yang menekankan. Intan Levina menggunakan pendekatan yang ramah anak dan berbasis pada permainan untuk membuat materi ini mudah dipahami dan diingat oleh anak-anak.
Salah satu inisiatif yang dilakukan oleh Intan Levina adalah mengadakan Simulasi Edukasi pertolongan pertama saat tersedak di Indonesia dan Singapura. Dalam sesi ini, anak-anak diajarkan tentang tanda-tanda seseorang yang tersedak dan langkah-langkah yang harus mereka ambil untuk memberikan pertolongan pertama dengan aman dan efektif. Mereka juga diberi kesempatan untuk berlatih teknik-teknik ini secara langsung, sehingga mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat.
Selain itu, Intan Levina juga bekerja sama dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan bahwa kesadaran akan pertolongan pertama tidak hanya menjadi tanggung jawab anak-anak, tetapi juga menjadi budaya sekolah yang diterapkan secara luas. Dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah, ia berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan siap tanggap terhadap keadaan darurat.
Keberhasilan program ini tidak hanya terlihat dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada anak-anak, tetapi juga dari perubahan sikap dan perilaku mereka dalam menghadapi situasi darurat. Anak-anak menjadi lebih sadar akan pentingnya bertindak cepat dan efektif dalam situasi darurat, dan mereka merasa lebih percaya diri untuk melakukannya.
Intan Levina adalah contoh nyata dari bagaimana seorang individu dapat membuat perbedaan dalam meningkatkan kesadaran akan pertolongan pertama di lingkungan sekolah. Melalui dedikasi dan kerja kerasnya, ia telah membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan siap tanggap untuk anak-anak di Indonesia dan Singapura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H