Solo kembali dipercaya mengadakan pertandingan persahabatan timnas senior VS timnas U-23. Pertandingan yang berlangsung malam ini jam 8.30 di stadion Manahan Solo, mendapat sambutan meriah dari warga Solo dan sekitarnya.Stadion yang berkapasitas 20.000 dipenuhi oleh supporter yang berseragam merah.
Kemeriahan pertandingan dirasakan pula oleh segenap penghuni Kost Tisanda. Kost dimana saya tinggal, jaraknya hanya sekitar 1 km dari stadion Manahan. Sejak jauh hari kami berencana nonton pertandingan bersama. Bermodalkan tiket seharga 20.000 dan kaos timnas berwarna merah kami siap berangkat ke Manahan. Untuk menghindari macet, kami berencana berangkat dengan jalan kaki. Namun ada satu hal yang belum fix, yaitujam keberangkatan. Sebagian mengusulkan berangkat setelah isya, dan sebagian setelah maghrib. Dan sebagian besar memilih setelah maghrib.
Humm,.. timbul penolakan dalam hati atas keputusan ini. Saya ingin melaksanakan sholat isya berjamaan di masjid. Saya ingin tilawah setelah maghrib. Tapi tiket yang didapat dengan ngantri berjam-jam sudah ditangan. Mana yang harus saya pilih. Mengikuti nafsu menonton bola, atau beibadah kepada Allah. Sebuah sms yang masuk ke HP akhirnya memantapkan pilihanku. Sms dari seorang kawan dikampus yang memintaku mengisi kultum bada tarawih.
Saya ikhlaskan hilangnya uang 20.000,. Ibadah tidak bisa dipandang sebelah mata. Janji Allah akan besarnya pahala di bulan ramadhan merupakaan ujian bagi umatnya. Dengan besarnya pahala itu apakah membuat umat tertarik atau tidak. Ataukah ada hal yang lebih menarik selain janji-Nya.
Bola ohh bola,..ternyata banyak yang lebih tertarik padamu, dari pada Janji-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H