“Aku tidak takut siapapun lawanku, aku hanya takut pada Allah dan orang tua”. Evan Dhimas.
Evan Dhimas sosok yang saat ini banyak dikenal publik karena prestasinya membawa timnas U-19 juara Grup-G kualifikasi piala asia. Sosoknya kini muncul sebagai idola baru dalam masyarakat. Dia bak pahlawan dalam persepakbolaan indonesia. Layaknya sebagai idola, maka banyak mata kamera yang menyorot padanya. Tidak hanya menyoroti kepiawaiannya memainkan bola, tetap juga kehidupan priadinya.
Sebuah kata yang menarik dari Evan Dhimas pagi ini diungkapkan sang ibunda dalam wawancara dengan Tv One. Evan pernah mengatakan, “Aku tidak takut siapapun lawanku, aku hanya takut pada Allah dan orang tua”. Kata yang sikat namun memiliki banyak arti. Mencerminkan Evan Dhimas adalah sosok yang berani dan taat pada Allah dan orang tua. Karakter evan ini terlihat dalam setiap pertandingan. Ia selalu tampil memukau, saat berhasil mencetak gol ia selalu bersujud. Sebelum memulai pertandingan pun ia selalu berdo’a dan meminta do’a dari orang tua. Hal ini diungkapkan oleh pelatih Indra Sjafri.
Karakter lain diungkapkan oleh Sang Ibunda, Evan sosok yang sederhana. Evan pernah menjahit sendiri sepatunya yang sobek saat ia hendak mengikuti turnamen. Sedangkan karakter buruk yang dimiliki evan adalah ia sering tidur malam.
Munculnya evan dhimas sebagai idola baru dalam masyarakat dengan karakternya saat ini patut menjadi suatu hal yang membahagiakan. Kita bisa menyebutkan bahwa ini adalah idola dengan paket komplit. Muda, berprestasi, berani, taat pada Allah dan orang tua. Karakter ini menjadi pembeda ia dengan idola sepak bola lainnya. Harapannya hal ini menjadi contoh bagi pemuda-pemuda lain di seluruh indonesia. Salam Jaya untuk Sepak Bola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H