Diskusi panasterjadi kembali diacara Apa Kabar Indonesia Pagi. Kali ini menghadirkan juru bicara FPI dan seorang sosiolog. Diskusi menjadi luar biasa karena adanya insiden penyiraman air minum oleh jubir FPI.
Diskusi yang lebih mirip perdebatan di Apa Kabar Indonesia Pagi bukan hal baru. Semenjak pertama saya menonton acara tersebut sudah banyak kali menjumpai diskusi yang tidak sehat. Pembicara yang berasal dari dua pihak yang berlawanan sering kali berseteru tegang. Diantara diskusi panas yang saya ingat adalah ketika diskusi cicak vs buaya. Diskusi awalnya berjalan lancar. Lambat laun dua pihak tersulut emosi dan saling mengeluarkan makian terhadap pihak lawan. Kejadian berikutnya adalah diskusi terkait Eyang Subur yang menghadirkan Farhat Abas dan pengacara eyang subur. Diskusi menjadi tidak sehat saat keduanya saling mengeluarkan makian.
Lantas salah siapa?
Saya pribadi sangat geram dengan pembawa acara Apa Kabar Indonesia Mereka tidak mampu memimpin sebuah diskusi menjadi diskusi yang sehat. Idealnya pembawa acara sekaligus moderator mampu mengendalikan diskusi. Ketika sudah menjurus ke arah yang tidak sehat tugas mereka adalah mengembalikan ke arah yang benar. Kualitas pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pun seringkali kurang berbobot. Ada baiknya mereka melongok ke TV sebelah. Metro TV. Sepengetahuan saya diskusi yang mereka adakan semuanya berjalan sehat. Tidak pernah terjadi adu mulut sengit. Kulitas pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara pun sangat berbobot. Terlihat sekali kecerdasan mereka dari pertanyaan yang diajukan.
Sedikit bernegatif thingking, apakah mungkin diskusi panas sengaja disetting oleh pihak TV One agar rating mereka naik? Entahlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H