Mohon tunggu...
Mas Guru
Mas Guru Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang arsitek dari generasi penerus peradaban. Seorang pemimpin dari raksasa-raksasa besar bertubuh kecil. Seorang ayah yang belum beristri dari sekumpulan anak-anak yang lucu. Seorang yang sangat mencintai anak-anak. Dan saya adalah seorang guru di sebuah yayasan Islam di Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hem! Komedian Ini Membuat Anak Yatim Menangis

10 Agustus 2012   09:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan anggota KPI, saya hanyalah anggota masyarakat yang risih dengan tayangan TV yang tidak mendidik. Salah satu acara yang membuat saya risih adalah Dug Dug Dor di Global TV yang tayang Kamis, 9 Agustus 2012 jam 14.30.

Konsep dari acara ini yang saya tangkap adalah sejumlah komedian datang ke suatu tempat dan mengagetkan sang empunya tempat kemudian mereka melawak disana. Harapanya mungkin sang empunya rumah bakal kaget dan terhibur.

Tayangan Dug Dug Dor kemarin menghadirkan Peppy, Daus Mini, dan Soraya Larasati. Mereka hadir ke suatu tempat yang bernama "Rumah Yatim". Dari namanya kita tahu bahwa tempat ini diperuntukan bagi mereka yang tidak mempunyai ayah atau yatim. Secara sekilas nampak bahwa Rumah Yatim ini kental dengan nuansa Islami. Ada beberapa tulisan Allah dan Nabi Muhammad SAW di tembok, anak laki-lakinya berpenampilan santun dan yang perempuan berjilbab syar'i.

Acara dimulai dengan kepala Rumah Yatim yang menjelaskan kepada seluruh penghuni bahwa tempat mereka akan digusur karena akan dijadikan apartemen. Dengan wajah sedih dan menahan tangis ia menjelaskan kalau dirinya sudah berusaha mencegah agar hal ini tidak terjadi. Sontak hal ini menjadikan seluruh penghuni tertunduk lesu dan meneteskan air mata. Kepala rumah Yatim meminta salah satu anak yang paling besar memimpin do'a agar tempat ini tidak jadi digusur. Suasana semakin mengharukan. Semakin banyak air mata yang menetes dari mata anak-anak yatim yang rata-rata masih berusia sekolah.

Sebagai penonton saya ikut haru melihat mereka. Tak lama setelah selesai berdo'a, Peppy datang dari balik jendela dengan mengenakan masker, ikat kepala, dan anting dikedua telinganya. Ia berbicara seolah-olah ingin mengukur tanah tersebut. Saat ia mendekat ke anak-anak yatim, Peppy membuka masker wajahnya. Yap. Dug Dug Dor!. Namun ternyata anak-anak tetap diam. Mereka masih tengelam dalam kesedihan. Harapan Peppy untuk mengagetkan anak-anak bisa dikatakan tidak berhasil. Saya bisa melihat usaha keras Peppy untuk mengubah suasana dari menyedihkan ke senang.

Peppy menjelaskan bahwa sebenarnya tempat tersebut tidak digusur. Itu hanya bohong. Anak-anak sudah mulai bisa tersenyum. Peppy mengajak ngobrol salah satu anak, ia bertanya mengapa tadi sangat sedih, sang anak menjawab, bahwa ia memikirkan masa depannya. Bagaimana seandainya benar-benar digusur, bagaimana sekolahnya, mau tinggal dimana. Dari penamplilan, raut wajah, cara bicara saya menilai anak ini cerdas. Saat ditanya ternyata anak ini menduduki peringkat lima di kelasnya.

Tak lama kemudian munculah Daus Mini. Dengan tubuh mungil dan anting sebesar kelingking ditelinganya ia hadir mencoba melawak. Sambil membawa poster dan melontarkan kata-kata lelucon. Saya kira kehadiranya tidak terlampau berhasil. Hanya sebagian anak yang tertawa lepas namun sebagian terdiam atau tersenyum kecil.

Setelah beberapa saat kemudian, muculah wanita cantik, Soraya Larasti. Dengan rok mini, kira 10-15 cm diatas lutut dan pakaian yang ngepress di badan ia mencoba ikut memberikan lawakan. Lawakan yang dibangun oleh ketiga komedian ini seringkali mejurus ke sex. Daus mencoba jatuh berkali-kali di bawah kaki Soraya. Daus pun sempat melontarkan kata kepada pengasuh panti," Itu celananya kok semakin sempit!".

"Hey!!! Ingat dihadapan kalian anak-anak yang masih bersih!!! Kehadiran kalian jangan mengotori mereka!" Ingin rasanya saya menyampaiakan itu kepada mereka yang katanya ingin menghibur.

Saya kira diakhir acara mereka akan memberikan sejumlah bantuan berupa uang atau barang. Ternyata mereka hanya mengakhiri dengan berpamitan dan foto bersama.

Dari tayangan kemarin ada beberapa hal yang saya garis bawahi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun