Mohon tunggu...
Gede Semadi Putra
Gede Semadi Putra Mohon Tunggu... -

Gede Semadi Putra. Married. Two Children. Born in Denpasar 30th December 1985. Graduated from Monash University, Bachelor of Business Systems, Clayton Campus, in 2006. Currently President Director of OPIMA CAPITAL, Holding Company. Our main business is in Meat Suppliers, Printing, Property Development, Architect Consultant, Hotel Owner and Management, General Contractors, Interior Design & Furniture, Steel Fabrication, Advertising, Financial Institutions, Building Materials Suppliers, Heavy Equipment Rental And Retail Industry. Active in Business Associations such as REI Bali, REI Bali Golf Club, KADIN Bali, HIPMI Bali, PPGI Bali.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mau Sukses? Emang Loe Anak Siapa?

7 Mei 2016   12:37 Diperbarui: 7 Mei 2016   19:04 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto by semadiputra.com

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berbincang dengan seorang sahabat. Begini katanya, saya tidak akan bisa menjadi seperti saya sekarang ini tanpa referensi seseorang untuk bertemu orang perbankan, birokrasi, dan banyak lagi orang yang menjadi penentu kebijakan kesuksesan seseorang.

Istilahnya Emang Loe Anak Siapa?

Miris memang tapi ini rasanya terjadi di hampir seluruh belahan dunia ini, you will be benefited when you know someone that you need to grow your business. Business memang sometimes kejam dalam menentukan siapa yang sukses banget, sukses aja, bahkan malang total. 

Kenapa semua ini bisa terjadi? Alasan utamanya adalah trust (kepercayaan). Ketika orang percaya kepada Anda atau bisnis Anda maka mereka akan membeli atau membelanjakan uangnya kepada Anda. Ketika perbankan percaya terhadap Anda maka mereka akan memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha Anda. Ketika saudara atau rekan dekat Anda percaya kepada Anda, mereka akan memberikan uangnya baik secara sukarela maupun tidak untuk Anda gunakan dalam pengembangan usaha Anda.

Kepercayaan menjadi barang langka di jaman yang modern ini. Hal ini diakibatkan karena banyaknya informasi yang carut-marut terutama di media sosial yang kadang-kadang bisa membuat seseorang menjadi pahlawan yang luar biasa bahkan bisa menjadi seorang penjahat yang lebih jahat dari mak lampir. We will be judged by someone that you don't even know who, and made enemies by them for something that we just think that it is normal. 

It's trust these days, kepercayaan bisa hilang dalam hitungan detik akibat media sosial seperti saat ini. 

Kembali bercerita mengenai kepercayaan dalam bisnis. Mesti diketahui bahwa dalam bisnis ketika kita tidak kenal siapa-siapa, wajib hukumnya kita membuat perkenalan baru. Bisa menjalin hubungan melalui asosiasi usaha yang memang sama, atau langsung mengadakan pertemuan dengan pemilik usaha yang jenis usahanya sama.

Dalam bisnis jalinan networking atau pertemanan yang luas sangat diperlukan, karena bisnis yang kita jalani suatu saat akan mengalami penurunan dan kita memerlukan jenis usaha lain untuk menopang bisnis utama kita sementara waktu. Saat itulah teman atau network tersebut berguna. Selain itu, semakin beragam pertemanan yang kita miliki, maka semakin tumbuh pula kepercayaan yang bisa diberikan oleh banyak orang kepada kita selaku pengusaha. 

Sehingga ketika kita sudah berkenalan minimal kita sudah menjadi seorang Teman Siapa, di kemudian hari ini akan berguna ketika kita bertemu seseorang yang mempengaruhi kehidupan usaha kita dengan mengatakan bahwa kita adalah seorang teman dari ......

Begitulah proses menjadi sukses yang diimpikan banyak orang, Minimal kita menjadi seorang yang merupakan Teman Seseorang. Sehingga ketika kita nanti berurusan dengan orang perbankan, birokrasi atau apa pun itu yang mempengaruhi perjalanan bisnis kita kepercayaan menjadi lebih mudah di dapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun