Anak Usia Dini (AUD) adalah usia yang penuh dengan kreativitas dan memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan gagasan mereka. Dapat melalui kata-kata, sebuah gambar, gerakan, sebuah karya atau media lainnya. Sebuah gagasan anak usia dini berasal dari pengalaman, pengetahuan atau imajinasi anak dan bisa menjadi sumber inspirasi pembelajaran bagi orang dewasa.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh  di TK Negeri Tunas Bangsa Kecamatan Benowo Kota Surabaya maka saya mengidentifikasi kemampuan mengungkapkan bahasa verbal dalam kelompok B usia (5-6 tahun) yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses, hasil dan faktor yang mempengaruhi pengungkapan gagasan anak usia dini.
Dalam pelaksanaan inovasi pembelajaran yang dilakukan dengan topik dan tujuan yang diajarkan pada proses pembelajaran dikelas yaitu binatang yang bisa terbang dengan sub topik kupu-kupu yang dapat meningkatkan kemampuan literasi anak dalam  mengungkapkan gagasan melalui kegiatan kreasi metamorphosis kupu-kupu dengan pembelajaran berbasis proyek atau model pembelajaran PJBL yang dikombinasikan dengan gerak dan lagu agar anak mengeksplore kegiatan motorik kasar anak yang mana dipilih sesuai dengan karakter anak usia dini dan juga dapat menunjang motorik halusnya melalui kegiatan ketrampilan dan berkreasi dengan pemahaman anak membuat "KreaMePu".
Berikut ini adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan literasi dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan gagasan sesuai dengan hasil karya anak dalam pembuatan Kreamepu:Â
Guru menayangkan video pembelajaran sesuai dengan sub topik dan tujuan pembelajaran, guru membawakan benda konkrit kupu-kupu yang asli dan guru menyediakan beberapa bahan dan alat untuk berkegiatan proyek yang mana anak bebas mengeksplore kreativitas membuat projek Kreamepu dengan barang bekas dan pelengkap lainnya. Kreativitas anak dalam kegiatan main kreamepu sangatlah membangun ide kreatif sesuai dengan karakter anak masing-masing.
Langkah kegiatan berkreasi dan bermain kreamepu yakni:
- Guru mengajak anak duduk melingkar dan menjelaskan alat bahan dan langkah serta aturan main yang harus dilakukan.
- Guru mengajak anak berkeliling ke kegiatan main dan menunjukkan beberapa kegiatan main yang digunakan tiap kelompok yang berbeda
- Anak diberi kesempatan untuk memilih kelompok yang diinginkan bergantian sambil berkata "Let's Go!"
- Anak melakukan kegiatan main proyeknya dengan pembuatan telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu sesuai dengan kelompok pilihannya yang hasilnya ditempelkan pada sterofoam kreamepu yang sudah disiapkan
- Anak menceritakan hasil karya kreamepu yang sudah dibuatnya didepan kelas dengan bahasanya sendiri.
- Anak melakukan gerak dan lagu kupu-kupu dengan memakai mahkota kupu-kupu sebagai apresiasi anak hebat berkarya kreatif.
Inovasi pembelajaran dengan model pembelajaran PJBL yang dilakukan dengan berkreasi metamorfosis kupu-kupu untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan gagasan sesuai melalui hasil karya anak dikatakan sudah tepat karena dalam kegiatannya terdapat unsur proyek berdiferensiasi yang melibatkan keberbagaimacam pilihan kreativitas, kemandirian, keberanian, percaya diri dan berfikir kritis ini termasuk salah satu pemanfaatan barang bekas agar lebih bermanfaat dan bernilai dengan berkarya kreatif.Â
Hal baik dan manfaat yang didapatkan dalam proses pelaksanaan pembelajaran tersebut diantaranya:
- Anak dapat mengetahui proses terjadinya kupu-kupu
- Anak berkreasi dengan berbagai bahan dalam kegiatan main sesuai dengan minat anak
- Anak belajar literasi mengungkapkan gagasan melalui hasil karya dalam kegiatan main
- Anak dapat berpikir kritis dengan menuangkan imaginasi berlatih kreativitas, motorik halus, sosial emosional dan motoric kasar anak, seperti: membentuk, menghias, menstempel, melengketkan, mengecat, menempel, menyusun, mengurutkan, berbagi tugas dalam kelompok serta gerak dan lagu.
- Anak semangat, antusias dan memunculkan jiwa kompetitif anak dalam berinovasi.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran harus tetap memperhatikan perkembangan anak, kebahagiaan anak serta sesuai dengan karakteristik anak yang berorientasi pada kegiatan yang mengaplikasikan prinsip pembelajaran holistik integratif dan menyenangkan.
Â