sekarang banyak sekali anak-anak atau kalangan remaja yang sudah menjadi pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim,dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Lalu SIAPA YANG SALAH ? ORANG TUA atau ANAK? banyak anak yang menyalahkan kepada anaknya yang orangtuanya kurang memberi perhatian kepada anaknya, sehingg orang tua tidak peduli kepada anaknya. Sebagian orang tua juga yang menyalahkan anaknya yang tidak mau mendengarkan orang tuanya. Tetapi semua itu kembali ke dua belah pihak. Orang tua dan anak seharusnya saling mengerti peran masing-masing. Anak seharusnya tau akan perannya yang mau mendengarkan nasehat-nasehat orangtuanya dan mampu menjaga pergaulannya agar tau akan mana yang baik buat dia mana yang bukan. Dan sebegai orang tua juga tau akan perannya.
dia hanya mementingkan pekerjaan tapi juga ingat akan anaknya yang membutuhkan nasehat yang baik buat dia, agar anak tidak tersesat dari pergaulan bebas. Nah, sebelum terlambat sebaiknya kita dapat membenahi diri kita sebagai anak dan oang tua, dan keluarga yang baik itu ada komunikasi yang baik juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H