Mohon tunggu...
SELVI AMELIA SYA PUTRI
SELVI AMELIA SYA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi berenang, mendengarkan musik, bermain bulu tangkis. Saya menyukai baca novel dan menceritakannya kembali melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Langkah Strategis Indonesia Menuju BRICS : Peluang dan Tantangan Negara Anggota

12 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : cnbcindonesia.com

Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, kelompok negara berkembang yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Langkah ini diambil untuk memperkuat mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dollar Amerika Serikat dan euro. Dengan menciptakan mata uang sendiri, BRICS ingin mengubah dominasi sistem keuangan yang selama ini dikuasai negara-negara Barat. 

Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto adalah langkah strategis yang patut dicermati. Menurut Idiil Sawfi, pengamat hubungan internasional dari Universitas Khatolik Parahyangan, "Langkah ini dapat dianggap sebagai keperpihakan kepada kubu revisionis, yang mungkin memicu pandangan negatif dari negara-negara Barat.

Peluang Ekonomi Melalui KEmitraan BRICS

Dari segi ekonomi, kemitraaan dengan BRICS menawarkan berbagai peluang, terutama dalam bidang energi, infrastruktur, dan pariwisata. Indonesia memiliki kesempatan untuk mengurangi tarif dan hambatan non-tarif bagi produk ekspornya ke negara-negara anggota BRICS, yang selama ini menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. 

Namun, penting bagi Indonesia untuk berhati-hati agar tidak terjebak menjadi sekadar pasar bagi negara-negara anggota BRICS. Masuknya barang impor dari China dan investasi yang tidak ramah lingkungan, seperti dalam industri pengolahan logam dasar dan smelter nikel, harus diwaspadai. "Kita harus memastikan bahwa kemitraan ini tidak hanyamenggantungkan satu pihak, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal,"tegas Sawfi.

Fasilitas Pembiayaan Melalui New Development Bank (NDB)

BRICS juga memiliki lembaga keuangan sendiri, yaitu New Development Bank (NDB), yang menawarkan pembiayaan infrastruktur dengan syarat yang lebih mudah dibandingkan dengan Bank Dunia atau IMF. Dengan kemudahan ini, Indonesia dapat lebih efektif dalam mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan. "NDB memberikan akses kepada negara-negara berkembang untuk mendapatkan pembiayaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan mereka," ungkap seorang analis ekonomi. 

Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan langkah yang diambil untuk membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik. Namun, pemeriintah harus memastikan bahwa manfaat dari keanggotaan ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh BRICS sambil mengatasi tantangan yang ada.

Dengan demikian, langkah Indonesia menuju BRICS bukan hanya soal integrasi ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun