PENDAHULUAN
Atheis lebih dikenal sebagai pemahaman yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan atau agama secara general keseluruhan. Namun, banyak yang belum paham apa itu agnostic, karena beberapa orang di indonesia hanya mengetahui tentang atheis, tidak tahu tentang agnostic. Namun banyak juga miskonsepsi yang tersebar bahwa agnostic itu sama saja dengan atheis. Mungkin secara pemahaman memang sedikit sama antara agnostic dan atheis, tapi perlu diingat secara pengertian dan pemahaman sangat berbeda. Disini penulis akan mencoba menjelaskan secara singkat apa itu sebenarnya agnostic dan apa perbedaannya dengan atheis.Â
PENGERTIAN
Secara epitimologis, agnostic berasal dari bahasa yunani yaitu a artinya tanpa dan gnosis yaitu pengetahuan. Maka, apabila digabungkan akan memiliki arti tanpa pengetahuan, istilah ini diperkenalkan oleh Thomas Henry Huxley pada tahun 1869 untuk menunjukan ketidakpercayaan dan skeptisisme terhadap keberadaan agama. Henry juga mengnalkan konsep ini sebagai cara untuk mempertanyakan keberadaan tuhan yang tidak bisa dibuktikan secara nyata dengan ilmu pengetahuan yang ada secara logis. Menurut William L. Rowe, agnostic merupakan pandangan yang menyatakan bahwa akal manusia tidak dapat secara rasional membenarkan keyakinan akan Tuhan. Tuhan itu ada atau tidak secara rasional dan pengetahuan dipertanyakan dalam konsep agnostic. Secara garis besar, Agnostic itu merupakan pemahaman dan keyakinan bahwa seseorang tidak memiliki kemampuan untuk membuktikan keberadaan Tuhan dan ketiadaan Tuhan.Â
SEJARAH
Konsep agnostic sebenarnya sudah mulai ada sejak sama aufklarung atau zaman pencerahan, dimana mulai tercerahkan orang-orang dengan ilmu pengetahuan dan mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan dan hal gaib lainnya menggunakan logika akan sehat secara metafisika. Agnostic muncul dari tombak filasafat dengan 3 filsuf yaitu Empirisme David Hume, Kritisisme Imanuel Kant dan positivisme Auguste Comte. Ketiga filsuf tersebut menguraikan pemahaman akan keberadaan Tuhan dengan apa yang disebuy "Yang ada". Namun, Tuhan dalam pemikiran ketiga filsuf tersebut tidak bisa dijelaskan dan ditelusuri lebih dalam lagi secara filosofis dan ilmu pengetahuan. Nah, dari sinilah bagi penganut agnostic itu adalah bukti bahwa keberadaan Tuhan dan ilahi masih menjadi misteri secara ilmu pengetahuan dan tidak bisa dibuktikan secara subjektif. Hal ini juga membuktikan bahwa manusia juga tidak bisa membantah dan juga membuktikan keberadaan Tuhan yang sebenarnya.Â
PERBEDAAN
Agnostic merupakan kelompok orang yang sebenarnya pada kasarnya tidak perduli akan keberadaan Tuhan, bagi agnostic itu merupakan sebuah kemustahilan untuk mengetahui keberadaan Tuhan, kebenaran agama dan adanya hari kiamat. Agnostic lebih mengarah kepada sifat yang memiliki keraguan akan keberadaan dan ketiadaan Tuhan secara nyata dan rasional, sedangkan Atheisme merupakan yang sesungguhnya tidak percaya akan keberadaan Tuhan dan agama itu sendiri atau lebih tidak mengakuinya. Agnostic berpendapat bahwa keberadaan pertanyaan tentang keberadaan Tuhan atau entitas kagamaan tidak bisa dijawab secara definitif dan tidak diketahui dengan pasti. Agnostic menyatakan bahwa bukti yang ada tidak cukup kuat untuk menunjukan secara empiris keberadaan Ketuhanan itu sendiri. Agnostic lebih mengarah kepada ketidakmampuan manusia untuk bisa membuktikan hal tersebut dan mengakuinya, atau secara singkatnya agnostic tidak menentang keberadaan Tuhan hanya tidak percaya dan membutuhkan bukti yang konkret untuk bisa mempercayai ketuhanan. Sedangkan, Atheis meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada secara general Atheisme menolak keberadaan Tuhan, Atheis juga mengakui bahwa mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa tidak ada entitas supernatural dalam hidup ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H