Review Film Speak No Evil

Film ini diadaptasi dari film asal Denmark dengan judul Gasterne dimana keseluruhan ceritanya sama yang membedakan hanya bagian ending saja. Film ini membuat penulis terpikat karena keberadaan James McAvoy sebagai pusat cerita dalam film ini. 

Melihatnya kembali berakting sebagai psikopat sungguh keterpikatan yang tidak dapat diabaikan. Namun, bukan hanya James McAvoy sebagai Paddy yang mengambil hati penonton berkat aktingnya, melainkan 5 karakter lainnya juga secara nyata mengambil alih panggung akting dengan menawan. 

Film ini mengajarkan bahwa Red Flag sesungguhnya itu memang sudah terlihat sejak awal pertemuan dan pekernalkan, namun manusia cenderung untuk mengabaikan hal tersebut sehingga mengakibatkan hal yang seharusnya tidak terjadi. 

Karakter Ben yang mengabaikan seluruh tanda-tanda kejanggalan sepanjang film berhasil dibangun oleh sang aktor seolah-olah menjadi menjadi seorang suami yang tidak berdaya dan tidak punya kuasa. Satu-satunya karakter yang memiliki akal sehat dalam film ini adalah Louise yang menjadi pengambil keputusan dalam keluarganya dengan baik. 

Film ini mengangkat kisah 2 keluarga yang mengabiskan akhir pekan di Italia dan hingga akhirnya berkenalan dekat satu dengan yang lainnya. Keluarga Paddy digambarkan sebagai keluarga yang asyik dan pernikahannya harmonis walau memeiliki anak yang berkebutuhan khusus. 

Keluarga Paddy mengajak keluarga Ben untuk tinggal bersama di kediaman mereka di Inggris dan berharap akan mendapatkan rumah yang hangat untuk menumpang tinggal dengan pemandangan pedesaan yang indah. 

Penulis tidak akan lebih lanjut memberikan penilaian selain akting James McAvoy yang luar biasa serta pemain-pemain yang lainnya patut untuk berikan jempol. Kalian yang suka genre thriller dan berpacu dengan jantung, sangat disarankan untuk menonton film ini.